Kepala Sekolah SMK Santa Lusiana Untung Suparjo - MTVN/Damar Iradat
Kepala Sekolah SMK Santa Lusiana Untung Suparjo - MTVN/Damar Iradat

SMK Santa Lusiana Akui Ada Duit buat Oknum Kemenhub

Damar Iradat • 13 Oktober 2016 14:36
medcom.id, Jakarta: Penyidik Polda Metro Jaya menyita uang puluhan juta dari AR, PNS golongan II D di Kementerian Perhubungan pada operasi tangkap tangan , 11 Oktober. Duit itu salah satunya untuk pengurusan buku pelaut 35 siswa dari SMK Santa Lusiana, Jakarta. 
 
Kepala Sekolah SMK Santa Lusiana Untung Suparjo yang ditemui Metrotvnews.com mengaku buku pelaut sekolah diurus kolektif oleh salah satu staf bernama Yohanes Peterson. Yohanes biasa membantu alumni mengurus berbagai hal untuk berlayar.
 
"Menurut informasi, satu buku Rp100 ribu. Pak Yohanes yang bayar ke sana. Jadi total yang dibayar harusnya Rp3,5 juta," ujar Untung saat berbincang dengan Metrotvnews.com di SMK Pelayaran Santa Lusiana, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (13/10/2016). 

Selain uang pembuatan buku, Yohanes mengaku pada Untung, memberikan uang Rp1 juta pada AR. Tapi, uang itu bukan untuk memuluskan pembuatan buku pelaut, buku wajib bagi seorang pelaut saat akan berlayar. 
 
Untung menyebut,  uang yang diserahkan Yohanes pada AR adalah uang terima kasih. Sebab, AR telah membantu mengurus buku lewat online. SMK Santa Lusiana, kata Untung, belum tahu ada pembuatan buku pelaut melalui sistem online. 
 
"Dia dibimbinglah bagaimana kalau (membuat buku pelaut) lewat online. Dia juga sebenarnya tidak ngerti soal pungli, cuma kasih uangnya gitu aja," ucap dia. 
 
SMK Santa Lusiana Akui Ada Duit buat Oknum Kemenhub
Permohonan pembuatan buku pelaut - MTVN/Damar Iradat

Pihak sekolah, jelas Untung, tidak pernah memungut biaya pada alumni atau para siswa untuk membuat buku pelaut. Segala urusan pembuatan buku tidak diakomodasi oleh sekolah, baik untuk alumni maupun siswa yang masih aktif bersekolah di sana.
 
"Dia (Yohanes) sendiri dan alumni yang ngumpulin duitnya untuk biaya itu. Karena, alumni sendiri yang ngurus masing-masing," ungkap Untung.
 
Meski tidak mengakomodasi, Untung mengaku, untuk membuat buku pelaut Yohanes kerap meminta tanda tangannya. Hal itu sebagai izin dari sekolah yang akan diberikan ke pihak Kemenhub.
 
Senin, 11 Oktober polisi menangkap tangan enam orang lantaran ketahuan menerima pungutan liar di Kemenhub. Mereka terdiri dari pegawai negeri sipil (PNS) golongan IID, pegawai honorer dan satu orang dari swasta. Tiga orang menjadi tersangka.
 
Dari operasi itu polisi menyita uang sebanyak Rp34 juta dari lantai enam dan Rp61 juta dari lantai 12 kantor Kementerian Perhubungan. Selain uang tunai, polisi juga mengamankan rekening berisi Rp1 miliar dari lantai 12.
 
Kini dua loket Direktorat Perhubungan Laut di lantai enam Gedung Karya, Kementerian Perhubungan, telah disegel. Loket ini digunakan untuk mengurus permohonan buku pelaut dan berbagai perizinan perkapalan.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan