Jakarta: Polres Metro Jakarta Timur mengungkap sejumlah fakta terkait kasus kematian anak perwira TNI AU, CHR, di Pos Spion Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Fakta-fakta yang dibeberkan merupakan hasil identifikasi kepolisian selama ini.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Harapantua Simarmata membeberkan fakta yang pertama yakni terkait hasil visum et repertum atau VER dan autopsi. Polisi menemukan enam luka tusukan di tubuh korban.
"3 tusukan (di antaranya) ini di lokasi berada di hati dan berakibat fatal," kata Leonardus kepada wartawan, Selasa, 3 Oktober 2023.
Kedua, ditemukan luka bakar 91 persen di tubuh korban. Leonardus menyebut korban terbakar dalam keadaan masih hidup.
"Indikasinya terdapat jelaga di tenggorokan korban," ujar Leonardus.
Temuan kedua berdasarkan hasil pemeriksaan kimia biologi forensik Puslabfor Bareskrim Polri. Yakni, tidak ada bercak darah lain di tempat kejadian perkara (TKP) selain bercak darah korban, tidak ditemukan DNA lain selain milik korban di TKP.
Ketiga, berdasarkan pemeriksaan dari Fisika Komputer Forensik ditemukan adanya bahan bakar bensin di TKP. Lalu, tidak ditemukan alat bakar lain selain bensin.
"Dari hasil pemeriksaan handphone milik korban tidak ditemukan sesuatu yang ganjil atau normal, semuanya berjalan normal. Ini hasil temuan yang ketiga," ungkap Leonardus.
Menurutnya, Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APSIFOR) saat ini tengah melakukan pendalaman untuk mengevaluasi kondisi psikologis, kesehatan mental, interaksi anak dan orang tua, dan anak dengan teman sebaya di lingkungannya. Guna memastikan penyebab kematian korban.
Keempat, hasil pengamatan CCTV di TKP. Berdasarkan empat kamera CCTV, dua di antaranya menunjukkan keberadaan korban yang bersepeda seorang diri ke TKP.
"Yang kedua, jarak tempuh dari rumah ke TKP. Ini 1-1,5 kilometer ditempuh dengan menggunakan sepeda. Estimasi sesuai dengan pemeriksaan di CCTV dan juga dilakukan reka ulang menggunakan sepeda, itu memakan waktu 10 menit 49 detik. Estimasi demikian," ungkapnya.
Fakta kelima, Leonardus mengatakan polisi menemukan barang milik korban. Yakni dua lembar kertas bergambar dan tulisan asli korban.
"Lalu, hasil dari pada celebrate handphone dan juga media sosial korban, tidak ada sesuatu yang mencurigakan terkait dengan komunikasi incoming, outgoing maupun juga SMS dan lain-lain atau WA, semuanya kontak dilakukan korban dengan orang tua, teman dan guru sekolah," ungkap Leonardus.
Fakta keenam, Leonardus mengatakan keseharian korban kebanyakan beraktivitas di game roblox. Korban seorang gamer dengan nama media sosial Discord.
Fakta ketujuh, polisi belum memastikan korban meninggal karena bunuh diri. Polisi masih melakukan serangkaian penyelidikan.
"Selanjutnya nanti masih akan ada kegiatan gelar perkara lanjutannya untuk menentukan rencana tindak lanjut dan juga analisa dari pada hasil yang didapatkan pada hari ini," tutur dia.
Sebelumnya, anak seorang Perwira Menengah (Pamen) TNI ditemukan tewas terbakar di Pos Spion (Ujung Landasan 24) Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Minggu malam, 24 September 2023. Hal ini disampaikan Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI Adrian P Damanik.
Jakarta: Polres Metro Jakarta Timur mengungkap sejumlah fakta terkait
kasus kematian anak perwira TNI AU, CHR, di Pos Spion Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Fakta-fakta yang dibeberkan merupakan hasil identifikasi kepolisian selama ini.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Harapantua Simarmata membeberkan fakta yang pertama yakni terkait hasil visum et repertum atau VER dan autopsi. Polisi menemukan enam luka tusukan di tubuh korban.
"3 tusukan (di antaranya) ini di lokasi berada di hati dan berakibat fatal," kata Leonardus kepada wartawan, Selasa, 3 Oktober 2023.
Kedua, ditemukan luka bakar 91 persen di tubuh korban. Leonardus menyebut korban terbakar dalam keadaan masih hidup.
"Indikasinya terdapat jelaga di tenggorokan korban," ujar Leonardus.
Temuan kedua berdasarkan hasil pemeriksaan kimia biologi forensik Puslabfor Bareskrim Polri. Yakni, tidak ada bercak darah lain di tempat kejadian perkara (TKP) selain bercak darah korban, tidak ditemukan DNA lain selain milik korban di TKP.
Ketiga, berdasarkan pemeriksaan dari Fisika Komputer Forensik ditemukan adanya bahan bakar bensin di TKP. Lalu, tidak ditemukan alat bakar lain selain bensin.
"Dari hasil pemeriksaan
handphone milik korban tidak ditemukan sesuatu yang ganjil atau normal, semuanya berjalan normal. Ini hasil temuan yang ketiga," ungkap Leonardus.
Menurutnya, Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APSIFOR) saat ini tengah melakukan pendalaman untuk mengevaluasi kondisi psikologis, kesehatan mental, interaksi anak dan orang tua, dan anak dengan teman sebaya di lingkungannya. Guna memastikan penyebab
kematian korban.
Keempat, hasil pengamatan CCTV di TKP. Berdasarkan empat kamera CCTV, dua di antaranya menunjukkan keberadaan korban yang bersepeda seorang diri ke TKP.
"Yang kedua, jarak tempuh dari rumah ke TKP. Ini 1-1,5 kilometer ditempuh dengan menggunakan sepeda. Estimasi sesuai dengan pemeriksaan di CCTV dan juga dilakukan reka ulang menggunakan sepeda, itu memakan waktu 10 menit 49 detik. Estimasi demikian," ungkapnya.
Fakta kelima, Leonardus mengatakan polisi menemukan barang milik korban. Yakni dua lembar kertas bergambar dan tulisan asli korban.
"Lalu, hasil dari pada
celebrate handphone dan juga media sosial korban, tidak ada sesuatu yang mencurigakan terkait dengan komunikasi incoming, outgoing maupun juga SMS dan lain-lain atau WA, semuanya kontak dilakukan korban dengan orang tua, teman dan guru sekolah," ungkap Leonardus.
Fakta keenam, Leonardus mengatakan keseharian korban kebanyakan beraktivitas di g
ame roblox. Korban seorang
gamer dengan nama media sosial Discord.
Fakta ketujuh, polisi belum memastikan
korban meninggal karena bunuh diri. Polisi masih melakukan serangkaian penyelidikan.
"Selanjutnya nanti masih akan ada kegiatan gelar perkara lanjutannya untuk menentukan rencana tindak lanjut dan juga analisa dari pada hasil yang didapatkan pada hari ini," tutur dia.
Sebelumnya, anak seorang Perwira Menengah (Pamen) TNI ditemukan tewas terbakar di Pos Spion (Ujung Landasan 24) Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Minggu malam, 24 September 2023. Hal ini disampaikan Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI Adrian P Damanik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)