Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Medcom Candra Yuri Nuralam
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Medcom Candra Yuri Nuralam

Tak Perlu Dipanggil Lagi, KPK: Hasto Sudah Minta Dijadwalkan Pemeriksaan pada Juli

Candra Yuri Nuralam • 12 Juni 2024 17:50
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak akan melayangkan surat panggilan kembali kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, untuk diperiksa terkait kasus dugaan suap yang menjerat buronan Harun Masiku. Hasto sudah mengajukan jadwal pemeriksaan pada bulan depan.
 
“Pak Hasto sendiri yang akan datang, jadi enggak perlu panggilan, kalau enggak salah bulan Juli yang bersangkutan minta dijadwalkan,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 12 Juni 2024.
 
Alex tak menyampaikan apakah penyidik menyetujui permintaan Hasto tersebut atau tidak. Pimpinan KPK juga baru tahu soal rencana pemanggilan kedua untuk Hasto.

“Saya diberi tahu akan dipanggil lagi,” ucap Alex.
 
Baca Juga: Hasto Dianggap Kooperatif, KPK: Ngapain Juga Dicegah?

KPK memeriksa Hasto terkait kasus Harun Masiku pada Senin, 10 Juni 2024. Usai dimintai keterangan, dia menyebut ponsel dan tas miliknya diambil penyidik.
 
“Tas dan handphone atas nama saya disita,” kata Hasto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin, 10 Juni 2024.
 
Hasto menyebut dua barangnya itu diambil dari asistennya, Kusnadi, saat pemeriksaan berlangsung. Sekjen PDIP itu merasa keberatan dengan upaya paksa yang dilakukan penyidik.
 
“Karena segala sesuatunya harus didasarkan sesuai hukum acara pidana. Karena ini sudah suatu bentuk tindakan pro justisia, sehingga hak untuk didampingi penasihat hukum harusnya dipenuhi oleh mereka yang menegakkan hukum,” ujar Hasto.
 
Dia tidak memerinci isi tas dan ponsel yang disita. Namunn, menurut dia, pemeriksaan belum sampai kepada materi kasus.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan