Jakarta: Pihak kemanan diminta siaga penuh dalam mengamankan jalannya penyelenggaraan Piala Dunia U-17. Sekecil apapun ancaman tak boleh diabaikan.
Pesan tersebut disampaika Wakil Kapolda Metro Jaya Brigjen Suyudi Ari Seto saat memimpin Apel Pengamanan Piala Dunia U-17. Apel siaga tersebut diselenggarakan serentak di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Kita jangan underestimate, jangan pernah menganggap biasa-biasa saja, waspadai terhadap segala ancaman sekecil apapun yang dapat mengganggu jalannya pertandingan," kata Suyudi di lapangan Polda Metro Jaya, Kamis, 9 November 2023.
Dia menyampaikan 13.251 personel dikerahkan dalam pengamanan pertandingan sepak bola piala dunia usia 17 tahun tersebut. Jumlah tersebut terdiri dari 415 personel Mabes Polri dan 12.836 personel dari empat Polda.
Mantan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya itu menyampaikan ada 10 antisipasi yang menjadi pusat perhatian selama penyelenggaraan Piala Dunia U-17. Pertama, kerumunan di pintu masuk stadion.
Kedua, antisipasi kedua adalah kemacetan, pelanggaran, dan kecelakaan lalu lintas. Ketiga, gesekan fisik antar suporter.
Keempat, penghadangan, penyerangan, pelemparan terhadap wasit pemain dan tim official. Kelima, pelemparan kembang api atau flair ke lapangan.
Keenam, mengantisipasi pembawaan spanduk oleh suporter yang bersifat politik maupun dukungan terhadap salah satu negara yang berkonflik seperti konflik Israel dan Palestina. Ketujuh, ancaman bom, bom bunuh diri, dan penyerangan terhadap aparat keamanan TNI-Polri.
"Delapan, Aksi kejahatan konvensional, kejahatan jalanan dan aksi premanisme," ungkap dia.
Kesembilan, aksi sabotase jalannya rangkaian FIFA U-17 World Cup 2023. kesepuluh, kejadian kontijensi dan bencana alam.
Jakarta: Pihak kemanan diminta siaga penuh dalam mengamankan jalannya penyelenggaraan
Piala Dunia U-17. Sekecil apapun ancaman tak boleh diabaikan.
Pesan tersebut disampaika Wakil Kapolda Metro Jaya Brigjen Suyudi Ari Seto saat memimpin Apel Pengamanan Piala Dunia U-17. Apel siaga tersebut diselenggarakan serentak di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Kita jangan
underestimate, jangan pernah menganggap biasa-biasa saja, waspadai terhadap segala ancaman sekecil apapun yang dapat mengganggu jalannya pertandingan," kata Suyudi di lapangan
Polda Metro Jaya, Kamis, 9 November 2023.
Dia menyampaikan 13.251 personel dikerahkan dalam pengamanan pertandingan sepak bola piala dunia usia 17 tahun tersebut. Jumlah tersebut terdiri dari 415 personel
Mabes Polri dan 12.836 personel dari empat Polda.
Mantan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya itu menyampaikan ada 10 antisipasi yang menjadi pusat perhatian selama penyelenggaraan Piala Dunia U-17. Pertama, kerumunan di pintu masuk stadion.
Kedua, antisipasi kedua adalah kemacetan, pelanggaran, dan kecelakaan lalu lintas. Ketiga, gesekan fisik antar suporter.
Keempat, penghadangan, penyerangan, pelemparan terhadap wasit pemain dan tim
official. Kelima, pelemparan kembang api atau
flair ke lapangan.
Keenam, mengantisipasi pembawaan spanduk oleh suporter yang bersifat politik maupun dukungan terhadap salah satu negara yang berkonflik seperti konflik Israel dan Palestina. Ketujuh, ancaman bom, bom bunuh diri, dan penyerangan terhadap aparat keamanan TNI-Polri.
"Delapan, Aksi kejahatan konvensional, kejahatan jalanan dan aksi premanisme," ungkap dia.
Kesembilan, aksi sabotase jalannya rangkaian FIFA U-17 World Cup 2023. kesepuluh, kejadian kontijensi dan bencana alam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)