medcom.id, Jakarta: Kepolisian Daerah Sulawesi Utara tak mengendurkan keamanan meski dua pimpinan ISIS Marawi tewas. Pihaknya justru akan mempertebal keamanan.
"Kita khawatirkan pulau kita di Sulut ini kan memang paling dekat, itulah yang saya akan rencanakan, saya akan minta bantuan Mabes Polri juga, mungkin akan ada tambahan personel dengan Brimob Nusantara, saya akan pertebal lagi", kata Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Bambang Waskito, Kamis 19 Oktober 2017.
Bambang menuturkan, pengetatan kemanan sebetulnya sudah dilakukan sejak pertengahan tahun 2017. Namun, ketika dua pimpinan ISIS di Marawi tewas, pihaknya akan lebih melakukan pengetatan.
Jenderal bintang dua itu bilang, ini dilakukan untuk mengantisipasi pelarian simpatisan ISIS Marawi ke Sulawesi. Ini dilakukan juga untuk meningkatkan rasa aman ke warga.
Dia juga berharap, tokoh masyarakat dan pemuka agama, terutama yang berada di wilayah perbatasan untuk membantu aparat keamanan.
Masyarakat juga diminta tidak percaya dengan informasi yang menyebar di media sosial terkait hal-hal yang belum tentu nilai kebenarannya.
(Baca juga: ISIS Marawi Diyakini tak ke Indonesia)
medcom.id, Jakarta: Kepolisian Daerah Sulawesi Utara tak mengendurkan keamanan meski dua pimpinan ISIS Marawi tewas. Pihaknya justru akan mempertebal keamanan.
"Kita khawatirkan pulau kita di Sulut ini kan memang paling dekat, itulah yang saya akan rencanakan, saya akan minta bantuan Mabes Polri juga, mungkin akan ada tambahan personel dengan Brimob Nusantara, saya akan pertebal lagi", kata Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Bambang Waskito, Kamis 19 Oktober 2017.
Bambang menuturkan, pengetatan kemanan sebetulnya sudah dilakukan sejak pertengahan tahun 2017. Namun, ketika dua pimpinan ISIS di Marawi tewas, pihaknya akan lebih melakukan pengetatan.
Jenderal bintang dua itu bilang, ini dilakukan untuk mengantisipasi pelarian simpatisan ISIS Marawi ke Sulawesi. Ini dilakukan juga untuk meningkatkan rasa aman ke warga.
Dia juga berharap, tokoh masyarakat dan pemuka agama, terutama yang berada di wilayah perbatasan untuk membantu aparat keamanan.
Masyarakat juga diminta tidak percaya dengan informasi yang menyebar di media sosial terkait hal-hal yang belum tentu nilai kebenarannya.
(Baca juga:
ISIS Marawi Diyakini tak ke Indonesia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)