medcom.id, Jakarta: Bentrokan antaroknum TNI-Polri di Batam, Kepulauan Riau, menjadi perhatian serius dua institusi pelindung masyarakat itu. Pihak TNI-Polri telah membetuk tim investigasi gabungan.
"Investigasi dilakukan cara gabungan karena ingin semua yang ditemukan di lapangan diketahui bersama," kata Kadiv Humas Polri Irjen Ronny F Sompie di Gedung Div Humas Polri, Jakarta Selatan, Senin (24/11/2014).
Hasil investigasi akan dilaporkan ke masing-masing pimpinan TNI dan Polri. Sementara untuk penegakan hukumnya akan diseuaikan dengan Undang-undang.
"TNI ada Undang-undang khusus, kita ada Undang-undang hukum pidana militer. Itu bisa penegakan hukum soal kasus pidana," terang Ronny.
Sementara menurut pengamat keamanan Hari Prihartono, semestinya tim investigasi bukan hanya gabungan TNI-Polri. Tapi harus dibentuk tim independen yang melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komnasham, NGO, dan akademisi.
medcom.id, Jakarta: Bentrokan antaroknum TNI-Polri di Batam, Kepulauan Riau, menjadi perhatian serius dua institusi pelindung masyarakat itu. Pihak TNI-Polri telah membetuk tim investigasi gabungan.
"Investigasi dilakukan cara gabungan karena ingin semua yang ditemukan di lapangan diketahui bersama," kata Kadiv Humas Polri Irjen Ronny F Sompie di Gedung Div Humas Polri, Jakarta Selatan, Senin (24/11/2014).
Hasil investigasi akan dilaporkan ke masing-masing pimpinan TNI dan Polri. Sementara untuk penegakan hukumnya akan diseuaikan dengan Undang-undang.
"TNI ada Undang-undang khusus, kita ada Undang-undang hukum pidana militer. Itu bisa penegakan hukum soal kasus pidana," terang Ronny.
Sementara menurut pengamat keamanan Hari Prihartono, semestinya tim investigasi bukan hanya gabungan TNI-Polri. Tapi harus dibentuk tim independen yang melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komnasham, NGO, dan akademisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)