Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat. Medcom.id/Siti Yona Hukmana
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat. Medcom.id/Siti Yona Hukmana

Langgar PPKM, HRD Perusahaan Equality Life dan Ray White Diperiksa Polisi

Siti Yona Hukmana • 06 Juli 2021 15:56
Jakarta: Polda Metro Jaya bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah perkantoran. Mereka mendapati dua perusahaan swasta yang berada di Gedung Sahid Sudirman Centre, Jakarta Pusat, masih beroperasi.
 
Kedua perusahaan itu ialah PT Equality Life dan Ray White Indonesia. Perusahaan tersebut langsung ditutup sementara dan pengelolanya dibawa ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa.
 
"Kita lagi periksa dulu terpenuhi enggak unsur (pidananya) untuk disidik," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, 6 Juli 2021.

Tubagus mengatakan polisi juga akan memeriksa saksi ahli. Pemeriksaan ini untuk memastikan kedua perusahaan itu masuk esensial atau tidak.
 
"Kalau misalnya dia non-esensial dan non-kritikal, masih buka kan salah itu," ujar Tubagus.
 
Tubagus tidak memerinci identitas pihak yang menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Namun, dia memastikan terperiksa masih berstatus saksi.
 
"Yang kita dapatkan pada saat di sana. Manajernya lah itu, apa HRD-nya (Human Resources Department)," ucap Tubagus.
 
Baca: Anies Sentil Perusahaan Non-Esensial yang Membandel
 
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyegel langsung dua perusahaan non-esensial yang masih buka pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Momen sidak diunggah Anies dalam fitur cerita di akun Instagram pribadinya pukul 11.01 WIB, Selasa, 6 Juli 2021.
 
Dalam video, Anies tampak marah melihat dua perusahaan itu masih beroperasi pada masa PPKM darurat. Anies menanyakan kepada seorang staf Ray White Indonesia alasan bekerja padahal masuk kategori non-esensial dan non-kritikal.
 
"Memang jadwal dari HRD-nya Pak," ujar salah seorang staf itu.
 
Kemudian, Anies menanyakan keberadaan HRD atau manajer perusahaan tersebut. Kemudian, seorang peremuan, Diana yang diduga HRD keluar menemui Anies.
 
"Ibu Diana dan perusahaan Ibu tidak bertanggung jawab. Ini bukan soal untung rugi, ini soal nyawa ya, kita ini mau menyelamatkan nyawa orang dan orang-orang seperti Ibu ini yang egois. Ini pekerja ikut saja," ujar Anies.
 
Selepas memarahi pimpinan perusahaan itu, Anies meminta seluruh karyawan untuk pulang ke rumah. Dia pun langsung menyegel perusahaan tersebut.
 
"Sekarang tutup kantor ya dan katakan pada semua pulang taati aturan. Mengerti," tegas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan