Ketua KPK Agus Rahardjo menyampaikan pernyataan pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (3/2)--MI/ROMMY PUJIANTO
Ketua KPK Agus Rahardjo menyampaikan pernyataan pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (3/2)--MI/ROMMY PUJIANTO

KPK: Terima Duit di Singapura Bukan Modus Baru

Yogi Bayu Aji • 15 September 2016 15:47
medcom.id, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengendus ada Direktur perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menerima duit dan membuka rekening di Singapura. Modus seperti ini dinilai bukan hal yang baru dalam praktik korupsi.
 
Saat ini KPK tengah mencari dua alat bukti buat menjerat Direktur perusahaan BUMN tersebut. "Sebenarnya pemberian di Singapura bukan barang baru," kata Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (15/9/2016).
KPK: Terima Duit di Singapura Bukan Modus Baru
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar--MI/ROMMY PUJIANTO
 
Menurut dia, modus ini pernah dilakukan mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Begitu pula, kata dia, pada kasus Pertamina Energy Trading Limited yang masih diselidiki KPK.

"Dan itu bukan hanya yang strategis-strategis, banyak lagi yang biasa-biasa saja, tapi juga karena takut ke Singapura," papar dia.
 
Baca: Hindari KPK, Direktur BUMN Terima Duit & Buka Rekening di Singapura
 
Dia pun meminta publik bersabar dalam melihat perkara. Pasalnya, KPK juga masih mencari alat bukti untuk menetapkan tersangka. "Mudah-mudahan tidak lama (naik ke penyidikan)," jelas dia.
 
Sebelumnya, Agus menyebutkan, direktur BUMN menerima duit dan membuka rekening di Singapura untuk menghindari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
 
Baca: KPK Temukan Transaksi Fantastis Direksi BUMN di Singapura
 
Namun, upaya mereka ketahuan lantaran KPK sudah bekerja sama dengan Corrupt Practices Investigation Bureau, lembaga antikorupsi Singapura. KPK pun banyak mendapatkan informasi masalah ini.
 
Namun, ketika dicecar lebih lanjut soal masalah ini, Agus enggan berbicara banyak. Pasalnya, kata dia, penyelidikan masalah ini masih terus dilakukan. "Mudah-mudahan, doakan kita bisa usutnya lebih cepat," jelas Agus, Rabu 14 September kemarin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan