Jenderal Tito Karnavian saat acara serah terima jabatan di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, Kamis 14 Juli 2016. Foto: MI/Arya Manggala
Jenderal Tito Karnavian saat acara serah terima jabatan di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, Kamis 14 Juli 2016. Foto: MI/Arya Manggala

Tito Karnavian Diharap Tangkap Santoso

Al Abrar • 14 Juli 2016 12:24
medcom.id, Jakarta: Santoso diburu sejak 2007, namun hingga saat ini pimpinan Mujahidin Indonesia Timur itu masih bebas. Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Tito Karnavian diharapkan segera membekuk Santoso.
 
Santoso diduga terlibat aksi terorisme di beberapa tempat di Indonesia. Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat memasukkan namanya dalam daftar teroris global.
 
TNI dan Polri membentuk Operasi Camar Maleo untuk menangkap Santoso yang dimulai pada Januari 2015. Setelah setahun, operasi perburuan Santoso berganti nama jadi Operasi Tinombala.

Operasi Tinombala yang selesai pada 9 Maret diperpanjang selama 60 hari. Selama ini, aparat hanya mampu menangkap anak buah Santoso. Sedangkan Santoso diduga masih berkeliaran di pegunungan Poso, Sulawesi Tengah.
 
Agustus 2015, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengabarkan tim gabungan berhasil mendeteksi tempat persembunyian Santoso. Sebulan kemudian, Kapolri percaya diri menyampaikan bisa menangkap Santoso pada tahun itu.
 
Masuk 2016, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Charlian mengatakan, tim sudah mengepung Santoso. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan Santoso dalam kondisi terdesak. Ia yakin Satuan Tugas Tinombala segera menangkap Santoso. "Tinggal tunggu waktu saja."
 
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan menyebut kelompok teroris Santoso tak lagi solid.
 
13 Juli, Badrodin diberhentikan secara hormat dari jabatan Kepala Polri. Penerusnya, Jenderal Tito Karnavian. Beban Tito sudah pasti berat, tetapi memenjarakan Santoso salah satu harapan publik kepada pria asal Palembang, Sumatera Selatan, itu.
 
"Publik berharap pada kepemimpinan Jenderal Tito Karnavian dapat menangkap buronan teroris Santoso," kata anggota Komisi III Masinton Pasaribu melalui pesan singkat, Kamis (14/7/2016).
 
Tito dikenal ahli menangkap teroris. Kariernya melesat karena dinilai mampu membongkar jaringan terorisme di Tanah Air.
 
Pada 9 November 2005, Tito yang tergabung dalam Densus 88 Antiteror melumpuhkan teroris Azahari Husin di Batu, Malang, Jawa Timur. 2007, ia dan tim menangani konflik di Poso dan meringkus orang yang terlibat konflik.
 
2009, Tito termasuk perwira yang tergabung dalam tim penumpasan teroris Noordin M. Top. Pada tahun itu, ia menjabat Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri. Persis sebelum jadi Kapolri, Tito menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
 
Masinton percaya, dengan pengalaman panjang menangani teroris, Tito mampu menangkap Santoso. "Apalagi, informasi belakangan ini bahwa Santoso dan kawan-kawan dalam posisi terjepit dan logistiknya menipis," ujar anggota PDI Perjuangan ini.
 
Menurut Masinton, Komisi III sangat mendukung Polri dalam kegiatan pemberantasan terorisme dan pencegahan gangguan keamanan nasional. Hal itu dibuktikan dengan menyetujui penambahan anggaran menjadi sekira Rp1 triliun pada APBN Perubahan.
 
Masinton berharap, uang tidak lagi jadi masalah di Kepolisian. "Sehingga, tugas polisi selanjutnya bisa lebih fokus mendeteksi dan mencegah aksi-aksi terorisme," harap Masinton.
 
Badrodin sadar belum menyelesaikan tugas menangkap Santoso. Ia mengingatkan Tito agar terus mengevaluasi Operasi Tinombala. "Termasuk pengejaran kelompok Santoso," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar, Rabu 13 Juli.
 
Tito Karnavian memastikan, perburuan Santoso tetap menjadi target utama Polri. Ia menilai sejauh ini Operasi Tinombala sukses menghentikan Santoso Cs menyerang warga Poso.
 
Anggota Santoso makin sedikit. "Dari 47 orang, sekarang tinggal 21, kalau saya tidak salah. Itu menunjukkan bahwa operasi ini efektif," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan