medcom.id, Jakarta: Kapolri Jenderal Badrodin Haiti yakin, penunjukkan Komjen Tito Karnavian sebagai calon tunggal kapolri tidak akan merusak kaderisasi di institusi Polri. Ia juga memastikan, para jenderal, terutama yang senior, menerima keputusan Presiden Joko Widodo itu.
"Saya selalu sampaikan, setiap perwira Polri yang sudah bintang tiga tentu memiliki kemampuan untuk memimpin Polri," jelas Badrodin di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (17/6/2016).
Menurut Jenderal bintang empat itu, Presiden Joko Widodo megajukan Tito sebagai calon Kapolri karena dianggap punya banyak keunggulan. "Dilihat dari pendidikan, track record dalam jabatan yang dipegang, maupun masukan dari masyarakat. Pak Tito baik, dari sisi akademik, managerial, teknis profesi, dan komunikasi," terang Badrodin.
Meskipun melangkahi sejumlah angkatan, Badrodin yakin Tito bisa tegas terhadap jajaran di bawahnya. Ia pun mencontohkan saat Tito menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.
"(Waktu itu) Waka-nya senior, Ir-nya senior, kira-kira bisa tidak? Bisa kan. Jadi, jangan meragukan. Anda sudah melihat hasilnya," beber Badrodin.
Badrodin mengatakan, perwira tinggi di kepolisian profesional dan mengakui keunggulan individu. Tito, kata dia, memiliki banyak keunggulan dan sudah teruji di beberapa kesempatan.
"Seluruh pejabat mengakui keunggulan Pak Tito, cuma dia masih junior. Kalau dari sisi kemampuan, semua mengakui," tambah Badrodin yang pensiun Juli tahun ini.
Tito saat ini menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. Mantan Kapolda Metro Jaya itu lulus dari Akademi Kepolisian pada 1987. Jika DPR menyetujuinya jadi kapolri, Tito melompati jenderal bintang tiga di lima angkatan.
medcom.id, Jakarta: Kapolri Jenderal Badrodin Haiti yakin, penunjukkan Komjen Tito Karnavian sebagai calon tunggal kapolri tidak akan merusak kaderisasi di institusi Polri. Ia juga memastikan, para jenderal, terutama yang senior, menerima keputusan Presiden Joko Widodo itu.
"Saya selalu sampaikan, setiap perwira Polri yang sudah bintang tiga tentu memiliki kemampuan untuk memimpin Polri," jelas Badrodin di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (17/6/2016).
Menurut Jenderal bintang empat itu, Presiden Joko Widodo megajukan Tito sebagai calon Kapolri karena dianggap punya banyak keunggulan. "Dilihat dari pendidikan, track record dalam jabatan yang dipegang, maupun masukan dari masyarakat. Pak Tito baik, dari sisi akademik, managerial, teknis profesi, dan komunikasi," terang Badrodin.
Meskipun melangkahi sejumlah angkatan, Badrodin yakin Tito bisa tegas terhadap jajaran di bawahnya. Ia pun mencontohkan saat Tito menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.
"(Waktu itu) Waka-nya senior, Ir-nya senior, kira-kira bisa tidak? Bisa kan. Jadi, jangan meragukan. Anda sudah melihat hasilnya," beber Badrodin.
Badrodin mengatakan, perwira tinggi di kepolisian profesional dan mengakui keunggulan individu. Tito, kata dia, memiliki banyak keunggulan dan sudah teruji di beberapa kesempatan.
"Seluruh pejabat mengakui keunggulan Pak Tito, cuma dia masih junior. Kalau dari sisi kemampuan, semua mengakui," tambah Badrodin yang pensiun Juli tahun ini.
Tito saat ini menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. Mantan Kapolda Metro Jaya itu lulus dari Akademi Kepolisian pada 1987. Jika DPR menyetujuinya jadi kapolri, Tito melompati jenderal bintang tiga di lima angkatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(NIN)