Tito Karnavian. Foto: MI/Susanto
Tito Karnavian. Foto: MI/Susanto

Menolak Jadi Dokter Berujung Calon Kapolri

Dwi Apriani • 17 Juni 2016 10:25
medcom.id, Palembang: Lorong Sungai Sawah 1, Jalan PSI Kenayan, Tangga Buntung, Palembang, merupakan kampung halaman Komjen Tito Karnavian. Hangat sapa dari kedua orangtua Tito menyambut saat Media Indonesia menyambangi kediamannya.
 
Ayah kandung Tito, Achmad Saleh, dan ibu tirinya, Supriatini, mengajak duduk santai di ruang tamu. Sejak tersiar kabar Tito menjadi calon kapolri pilihan Presiden Joko Widodo, ponsel milik Achmad dan istrinya tak berhenti berdering.
 
"Sanak kerabat semua tidak berhenti menelepon. Mereka yang pertama memberi tahu saya, Tito menjadi calon kapolri. Saya sudah plong (lega) sekarang, mudah-mudahan Allah menunjukkan yang terbaik," kata Achmad.

Menolak Jadi Dokter Berujung Calon Kapolri
Kordiah memperlihatkan foto-foto Tito Karnavian yang terpajang di dinding rumahnya. Foto: MI/Dwi Apriani

 
Achmad terakhir kali bertemu dengan Tito saat putra keduanya itu menjabat Kapolda Metro Jaya.
 
Achmad selalu berpesan agar Tito tetap semangat dan terus berdoa agar diberi kelancaran oleh Allah SWT atas amanah apa pun yang dibebankan kepada anaknya itu.
 
Dengan terbuka Achmad menceritakan masa kecil Tito dari foto-foto yang terpajang di rumahnya.
 
"Tito sejak kecil menerapkan hidup disiplin. Saat mendapatkan pekerjaan rumah dari sekolah, tugas itu akan diselesaikan sampai tuntas. Jika ada seorang teman yang mengajak bermain, akan tak diacuhkan," tutur Achmad.
 
Tidak mengherankan bila Tito terus mendapatkan peringkat satu atau dua saat duduk di bangku SD Xaverius, SMP Xaverius 2, dan SMA 2 Palembang.
 
Sikap disiplin Tito tidak surut hingga saat ini.
 
Menolak Jadi Dokter Berujung Calon KapolriTito Karnavian saat menjadi penyidik utama Densus 88. Foto: MI/Mohamad Irfan
 
Ditemui di sebuah rumah, Jalan Sambu No 36 RT 02/RW 01 Palembang, ibu kandung Tito, Kordiah, menceritakan semasa sekolah, prestasi Tito selalu mengundang iri para orangtua murid.
 
"Dulu itu ibu-ibu dari teman Tito datang untuk meminta resep supaya punya anak yang cerdas. Bahkan, guru Tito pun datang. Padahal Tito sama saja dengan anak yang lain," ungkap Kordiah yang semasa mudanya bekerja sebagai bidan di Puskesmas Karang Anyar.
 
Setelah Tito lulus SMA, Kordiah sempat menyarankan agar anaknya itu mengambil kuliah kedokteran. Namun, Tito menolak karena tidak ingin membebani orangtua.
 
Tito kemudian memilih masuk Akademi Kepolisian dan berhasil meraih predikat lulusan terbaik.
 
Menurut Kordiah, di tengah kesibukan Tito tetap meluangkan waktu untuk kembali ke Palembang setiap Idul Fitri walaupun hanya semalam. Tito sangat menikmati masakan ibunya.
 
"Pindang kepala ikan tapa makanan kesukaan Tito. Kalau ketemu menu ini, Tito bakal nambah," ujar Kordiah sambil tersenyum lebar.
 
Kordiah mengaku sangat bangga kepada putranya itu.
 
Menolak Jadi Dokter Berujung Calon Kapolri
Tito Karnavian saat menjabat Kapolda Papua. Antara Foto/Husyen Abdillah
 
Presiden mengajukan Tito ke DPR sebagai calon kapolri pengganti Jenderal Badrodin Haiti. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme itu dianggap mampu dan berprestasi selama berkarier di Kepolisian.
 
Presiden berharap, kualitas Tito mampu meningkatkan profesionalitas Polri baik menangani kejahatan atau bersinergi dengan lembaga penegak hukum lain.
 
"Untuk memperbaiki kualitas penegakan hukum terutama terhadap kejahatan luar biasa seperti terorisme, narkoba, maupun korupsi," kata Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi, Rabu 14 Juni.
 
(Klik: Mengenal Tito, Calon Kapolri Pilihan Presiden)
 


Video lengkap di sini
 




 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan