Jakarta: Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpilih Firli Bahuri menepis anggapan ada perlakuan khusus dari panitia seleksi kepada dirinya hingga melenggang mulus selama proses seleksi. Keinginannya maju sebagai capim KPK atas kemauannya pribadi.
"Saya mengukuti seleksi ini atas nama pribadi dan keinginan sendiri, tidak ada yang mendorong atau tidak yang mempengaruhi apalagi memaksa," kata Firli dalam acara OPSI Metro TV, Senin, 16 September 2019.
Saat menjalani tes seleksi, ia juga mengatakan tidak diperlakukan istimewa atau mendapat fasilitas khusus. Ia tetap diberlakukan sama seperti calon peserta lain mengikuti setiap tahapan proses seleksi.
"Saat mulai tes waktunya sama jamnya sama tempat yang sama tidak ada yang berbeda dan tidak ada yang berlainan," sebutnya.
Ia percaya profesionalitas Pansel transparan semua orang bisa memantau proses seleksi. Menghindari dugaan-dugaan, ia mencoba tak memperkenalkan diri dengan sepuluh anggota Pansel.
"Saya betul-betul menjaga jarak. Saya mencari cara sendiri, tidak ingin mengenalkan diri kepada seluruh panitia seleksi," ucap dia
Ia sendiri tak menyangka mendapatkan suara tertinggi saat pemilihan di Komisi III DPR. Ia berharap bersama pimpinan KPK yang lain bisa meneruskan visi sebelumnya.
Bersama pimpinan KPK yang lain, ia akan berkomunikasi intens dengan pimpinan KPK periode sebelumnya untuk melanjutkan pemberantasan korupsi di negeri ini.
"Begini sekali lagi, saya ingin katakan bahwa pimpinan KPK 2015-2019 visinya sama dengan calon pimpinan KPK 2019-2023. Bahkan saya berbicara dengan pimpinan KPK periode 2019-2023, saya bilang kita lakukan komunikasi yang Intens dengan para pendahulu kita karena sesungguhnya yang terjadi hari ini adalah andil dari para pendahulu kita," tukas dia.
Jakarta: Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpilih Firli Bahuri menepis anggapan ada perlakuan khusus dari panitia seleksi kepada dirinya hingga melenggang mulus selama proses seleksi. Keinginannya maju sebagai capim KPK atas kemauannya pribadi.
"Saya mengukuti seleksi ini atas nama pribadi dan keinginan sendiri, tidak ada yang mendorong atau tidak yang mempengaruhi apalagi memaksa," kata Firli dalam acara OPSI Metro TV, Senin, 16 September 2019.
Saat menjalani tes seleksi, ia juga mengatakan tidak diperlakukan istimewa atau mendapat fasilitas khusus. Ia tetap diberlakukan sama seperti calon peserta lain mengikuti setiap tahapan proses seleksi.
"Saat mulai tes waktunya sama jamnya sama tempat yang sama tidak ada yang berbeda dan tidak ada yang berlainan," sebutnya.
Ia percaya profesionalitas Pansel transparan semua orang bisa memantau proses seleksi. Menghindari dugaan-dugaan, ia mencoba tak memperkenalkan diri dengan sepuluh anggota Pansel.
"Saya betul-betul menjaga jarak. Saya mencari cara sendiri, tidak ingin mengenalkan diri kepada seluruh panitia seleksi," ucap dia
Ia sendiri tak menyangka mendapatkan suara tertinggi saat pemilihan di Komisi III DPR. Ia berharap bersama pimpinan KPK yang lain bisa meneruskan visi sebelumnya.
Bersama pimpinan KPK yang lain, ia akan berkomunikasi intens dengan pimpinan KPK periode sebelumnya untuk melanjutkan pemberantasan korupsi di negeri ini.
"Begini sekali lagi, saya ingin katakan bahwa pimpinan KPK 2015-2019 visinya sama dengan calon pimpinan KPK 2019-2023. Bahkan saya berbicara dengan pimpinan KPK periode 2019-2023, saya bilang kita lakukan komunikasi yang Intens dengan para pendahulu kita karena sesungguhnya yang terjadi hari ini adalah andil dari para pendahulu kita," tukas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)