Jakarta: Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Ditjenpas Kemenkumham) menyebut sel mewah yang ditempati narapidana kasus korupsi Setya Novanto, bekas musalah. Sel serupa juga didiami napi korupsi lainnya: M Nazaruddin dan Djoko Susilo.
"Tiga kamar besar tersebut sudah ada diperkirakan 12 tahun yang lalu, yang sebelumnya berfungsi sebagai ruang pengamanan blok dan musala," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjenpas Ade Kusmanto dalam keterangannya, Kamis, 26 Desember 2019.
Menurut dia, Lapas Sukamiskin memiliki 557 sel dengan tiga tipe. Tipe kecil berukuran 2,48x1,58 meter persegi sebanyak 476 kamar. Tipe sedang berukuran berukuran 2,48x3,3 meter persegi sebanyak 78 kamar. Tipe besar berukuran 2,48x7 meter persegi sebanyak tiga kamar.
Lapas Sukamiskin tengah memperbaiki kamar hunian dengan menyesuaikan standar pola penempatan narapidana. Standar ini meliputi unsur kelayakan hunian dari sudut pandang kesehatan, sanitasi, ventilasi, dan pencahayaan.
"Pihak Lapas menargetkan awal tahun 2020 seluruh kamar hunian Lapas Sukamiskin sudah sesuai standar hunian berbasis HAM serta tidak ada diskriminasi pemberian fasilitas mewah atau perlakuan khusus kepada narapidana tertentu termasuk kepada Novanto, Nazaruddin, Djoko Susilo dan lainnya," ujar Ade.
Ombudsman menemukan kejanggalan pada sel Novanto di Lapas Sukamiskin dalam inspeksi mendadak (sidak), Jumat, 20 Desember 2019. Pintu sel mantan Ketua DPR itu dikunci dengan gembok sensor sidik jari.
Komisioner Ombudsman Adrianus Meliala mengatakan ukuran kamar Novanto lebih luas ketimbang sel terpidana lain. Lantai sel Novanto tidak sesuai standar serta memiliki kitchen set dan tempat tidur milik pribadi.
Tak hanya Novanto yang mempunyai sel berbeda. Ombudsman mendapati ukuran kamar terpidana korupsi lainnya, yaitu Nazaruddin dan Djoko Susilo, dua kali lipat lebih luas dari yang lain.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Ditjenpas Kemenkumham) menyebut sel mewah yang ditempati narapidana kasus korupsi Setya Novanto, bekas musalah. Sel serupa juga didiami napi korupsi lainnya: M Nazaruddin dan Djoko Susilo.
"Tiga kamar besar tersebut sudah ada diperkirakan 12 tahun yang lalu, yang sebelumnya berfungsi sebagai ruang pengamanan blok dan musala," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjenpas Ade Kusmanto dalam keterangannya, Kamis, 26 Desember 2019.
Menurut dia, Lapas Sukamiskin memiliki 557 sel dengan tiga tipe. Tipe kecil berukuran 2,48x1,58 meter persegi sebanyak 476 kamar. Tipe sedang berukuran berukuran 2,48x3,3 meter persegi sebanyak 78 kamar. Tipe besar berukuran 2,48x7 meter persegi sebanyak tiga kamar.
Lapas Sukamiskin tengah memperbaiki kamar hunian dengan menyesuaikan standar pola penempatan narapidana. Standar ini meliputi unsur kelayakan hunian dari sudut pandang kesehatan, sanitasi, ventilasi, dan pencahayaan.
"Pihak Lapas menargetkan awal tahun 2020 seluruh kamar hunian Lapas Sukamiskin sudah sesuai standar hunian berbasis HAM serta tidak ada diskriminasi pemberian fasilitas mewah atau perlakuan khusus kepada narapidana tertentu termasuk kepada Novanto, Nazaruddin, Djoko Susilo dan lainnya," ujar Ade.
Ombudsman menemukan kejanggalan pada sel Novanto di
Lapas Sukamiskin dalam inspeksi mendadak (sidak), Jumat, 20 Desember 2019. Pintu sel mantan Ketua DPR itu dikunci dengan gembok sensor sidik jari.
Komisioner Ombudsman Adrianus Meliala mengatakan ukuran kamar Novanto lebih luas ketimbang sel terpidana lain. Lantai sel Novanto tidak sesuai standar serta memiliki
kitchen set dan tempat tidur milik pribadi.
Tak hanya Novanto yang mempunyai sel berbeda. Ombudsman mendapati ukuran kamar terpidana korupsi lainnya, yaitu Nazaruddin dan Djoko Susilo, dua kali lipat lebih luas dari yang lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
