Jakarta: Advokat Yusril Ihza Mahendra resmi menjadi kuasa hukum tersangka dugaan percobaan pembunuhan Habil Marati. Baru beberapa jam menjadi penasihat hukum, Yusril langsung mengajukan penangguhan penahanan Politikus PPP itu.
"Kami sudah mendiskusikan, kemungkinan Pak Habil ditangguhkan penahanannya," kata Yusril di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 10 Juli 2019.
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu mengatakan penangguhan penahanan dilayangkan karena mempertimbangkan kesehatan Habil. Kesehatan Habil dinilai menurun selama ditahan.
Keluarga Habil menjadi penjamin permohonan penangguhan penahanan itu. Surat permohonan akan diserahkan ke penyidik dalam waktu dekat.
"Mudah-mudahan dalam pekan depan sudah ada titik terangnya," ucap Yusril.
Baca: Yusril Ingin Menjernihkan Kasus Habil Marati
Habil Marati disebut sebagai donatur eksekutor empat pejabat negara yang menjadi target pembunuhan. Ia menyerahkan uang Rp60 juta kepada para calon eksekutor. Namanya disebut dalam investigasi majalah Tempo yang berjudul 'Tim Mawar dan Rusuh Sarinah' yang terbit pada Senin, 10 Juni 2019.
Habil telah ditahan polisi di Polda Metro Jaya. Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary mengungkapkan Habil memberi uang kepada mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen (Purn) Kivlan Zen sebesar SGD15 ribu atau setara Rp150 juta.
Kivlan disebut memberikan uang itu kepada anak buahnya, Iwan Kurniawan alias Helmi Kurniawan untuk membeli senjata laras panjang dan pendek. Senjata itu disebut untuk menembak Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.
Jakarta: Advokat Yusril Ihza Mahendra resmi menjadi kuasa hukum tersangka dugaan percobaan pembunuhan Habil Marati. Baru beberapa jam menjadi penasihat hukum, Yusril langsung mengajukan penangguhan penahanan Politikus PPP itu.
"Kami sudah mendiskusikan, kemungkinan Pak Habil ditangguhkan penahanannya," kata Yusril di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 10 Juli 2019.
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu mengatakan penangguhan penahanan dilayangkan karena mempertimbangkan kesehatan Habil. Kesehatan Habil dinilai menurun selama ditahan.
Keluarga Habil menjadi penjamin permohonan penangguhan penahanan itu. Surat permohonan akan diserahkan ke penyidik dalam waktu dekat.
"Mudah-mudahan dalam pekan depan sudah ada titik terangnya," ucap Yusril.
Baca: Yusril Ingin Menjernihkan Kasus Habil Marati
Habil Marati disebut sebagai donatur eksekutor empat pejabat negara yang menjadi target pembunuhan. Ia menyerahkan uang Rp60 juta kepada para calon eksekutor. Namanya disebut dalam investigasi majalah Tempo yang berjudul 'Tim Mawar dan Rusuh Sarinah' yang terbit pada Senin, 10 Juni 2019.
Habil telah ditahan polisi di Polda Metro Jaya. Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary mengungkapkan Habil memberi uang kepada mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen (Purn) Kivlan Zen sebesar SGD15 ribu atau setara Rp150 juta.
Kivlan disebut memberikan uang itu kepada anak buahnya, Iwan Kurniawan alias Helmi Kurniawan untuk membeli senjata laras panjang dan pendek. Senjata itu disebut untuk menembak Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DRI)
