Jakarta: Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSSI Joko Driyono (Jokdri) kembali diperiksa pekan ini. Keterangan tersangka kasus perusakan barang bukti pengaturan skor sepak bola itu masih diperlukan penyidik.
Sedianya, Jokdri diperiksa hari ini Senin, 18 Maret 2019 puku 10.00 WIB. Namun, batal.
"Jadi dijadwalkan ulang pada Rabu, 20 Maret 2019," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, 18 Maret 2019.
Dalam kasus mafia bola ini, Jokdri sudah diperiksa empat kali. Ia mengaku akan terus kooperatif.
(Baca juga: 4 Kali Dipanggil, Jokdri Dicecar 69 Pertanyaan)
"Pertama, alhamamdulillah saya telah menyelesaikan pemeriksaan, tentu saya bersedia untuk memberikan keterangan jika dari penyidik memerlukan dan memanggil saya setiap saat," kata Joko Driyono di Polda Metro Jaya, Kamis, 7 Maret 2019.
Jokdri ditetapkan sebagai tersangka kasus perusakan barang bukti pengaturan skor, usai menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada Rabu, 19 Februari 2019 pagi.
Ia menjalani pemeriksaan itu selama 20 jam. Dia dijerat dengan Pasal 363 KUHP dan atau Pasal 265 KUHP dan atau Pasal 233 KUHP.
Jakarta: Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSSI Joko Driyono (Jokdri) kembali diperiksa pekan ini. Keterangan tersangka kasus perusakan barang bukti pengaturan skor sepak bola itu masih diperlukan penyidik.
Sedianya, Jokdri diperiksa hari ini Senin, 18 Maret 2019 puku 10.00 WIB. Namun, batal.
"Jadi dijadwalkan ulang pada Rabu, 20 Maret 2019," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, 18 Maret 2019.
Dalam kasus mafia bola ini, Jokdri sudah diperiksa empat kali. Ia mengaku akan terus kooperatif.
(Baca juga:
4 Kali Dipanggil, Jokdri Dicecar 69 Pertanyaan)
"Pertama, alhamamdulillah saya telah menyelesaikan pemeriksaan, tentu saya bersedia untuk memberikan keterangan jika dari penyidik memerlukan dan memanggil saya setiap saat," kata Joko Driyono di Polda Metro Jaya, Kamis, 7 Maret 2019.
Jokdri ditetapkan sebagai tersangka kasus perusakan barang bukti pengaturan skor, usai menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada Rabu, 19 Februari 2019 pagi.
Ia menjalani pemeriksaan itu selama 20 jam. Dia dijerat dengan Pasal 363 KUHP dan atau Pasal 265 KUHP dan atau Pasal 233 KUHP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
