Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Fadil Imran - Medcom.id/Marcheilla Ariesta.
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Fadil Imran - Medcom.id/Marcheilla Ariesta.

MCA Sangat Mungkin Ditunggangi Politik

Marcheilla Ariesta • 06 Maret 2018 07:44
Jakarta: Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Fadil Imran mengakui pemilihan kepala daerah hingga pemilihan umum memicu penyebaran berita hoaks. Bukan tak mungkin, mereka malah menunggangi aksi itu. 
 
"Pasti pilkada dan pilpres memicu penyebaran berita hoaks ini. Namanya juga motif politik," tutur Fadil ditemui Medcom.id di Mercure Hotel Ancol, Jakarta, Senin, 5 Maret 2018.
 
Fadil tak menampik kelompok Muslim Cyber Army (MCA) yang baru-baru ini ditangkap berkolerasi dengan sesuatu yang berbau politik. Kendati begitu, kata dia, hal ini masih didalami.  

"Siapa di belakangnya kan perlu pendalaman, apakah benar orang politik atau pihak lain yang punya kepentingan politik," tutur dia. 
 
(Baca juga: Indikasi Info Hoaks Dimulai dengan 'Tolong Sebar')
 
Fadil mengatakan siapa saja bisa sangat mungkin menjadi pelaku kejahatan siber dan penyebar hoaks. Tak terkecuali pasangan calon pemimpin daerah atau negara. 
 
"Karenanya dari sekarang kita sudah monitoring, makanya ada satgas patroli siber itu. Kerja kita memantau jagat siber kita," terang dia. 
 
Hingga kini sudah ada dua kelompok yang ditangkap lantaran terbukti kerap menyebar berita hoaks. Kelompok itu yakni MCA dan Saracen. 
 
(Baca juga: Beda Saracen dan Muslim Cyber Army)
 

 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan