Profil Heru Hidayat, Terdakwa Kasus Korupsi ASABRI yang Dituntut Hukuman Mati

Jakarta: Komisaris Utama PT Trada Alam Minera, Heru Hidayat, dituntut hukuman mati dalam kasus dugaan korupsi di PT Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI). Hukuman itu dinilai pantas untuk Heru. "Menghukum terdakwa Heru Hidayat dengan pidana mati," kata jaksa penuntut umum (JPU) pada Kejaksaan Agung di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Senin, 6 Desember 2021. Jaksa menilai hukuman itu wajar karena Heru juga terlibat dalam kasus korupsi di PT Asuransi Jiwasraya. Dalam kasus korupsi di PT Asuransi Jiwasraya, Heru dihukum penjara seumur hidup dengan kerugian negaranya lebih dari Rp16 triliun. Suasana sidang tuntutan dengan terdakwa Komisaris Utama PT Trada Alam Minera, Heru Hidayat, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta. Medcom.id/Candra Yuri Nuralam   Selain itu, tindakan Heru masuk kategori kejahatan luar biasa. Dia juga tidak mendukung pemerintah dalam membuat penyelenggara negara yang bersih serta bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Profil Heru Hidayat Heru Hidayat memegang posisi penting di sejumlah perusahaan. Dikutip dari Bloomberg.com, Heru Hidayat saat ini memegang posisi Presiden Komisaris di empat perusahaan. Yakni PT Maxima Integra Investama (sejak 2006), PT Inti Agri Resources Tbk (sejak 2017), dan PT Trada Alam Minera Tbk (sejak 2017).  Kemudian, ia menjabat sebagai Direktur di PT Maxima Agro Industri sejak 2005. Heru Hidayat juga saat ini menjabat Presiden Komisaris di PT Gunung Bara Utama.  Baca: Jaksa Disebut Tak Bisa Tuntut Hukuman Mati pada Heru Hidayat Sebelumnya, Heru Hidayat menjabat sebagai Direktur Utama PT Inti Kapuas Arowana Tbk selama April-Desember 2005. Ia juga mengemban posisi Direktur di PT Plastpack Ethylindo Prima pada 2000-2005.  Lalu, Heru Hidayat pernah menjadi Direktur Utama di PT Inti Indah Karya Plasindo (2004-2005) dan Direktur di PT Inti Kapuas Arowana Tbk pada periode yang sama.