Jakarta: Pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), MS, melaporkan lima rekan kerjanya ke Polres Metro Jakarta Pusat. Mereka dilaporkan atas kasus dugaan perundungan dan pelecehan.
"Kelima terlapor masing-masing berinisial RM, FP, RE, EO, dan CL," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 2 September 2021.
Yusri mengatakan MS membuat laporan itu pada Rabu, 1 September 2021. Laporan sudah diterima petugas Polres Jakarta Pusat.
"Keterangan awal telah diambil dari pelapor (MS). Bagaimana penyelidikan, nanti akan kita periksa dan klarifikasi," ujar Yusri.
Polisi juga akan memeriksa kelima terlapor. Mereka terancam dijerat dengan Pasal 289 KUHP dan atau 281 KUHP jo Pasal 335 KUHP.
Baca: 2 Kali Lapor Polisi, Laporan MS Tidak Ditanggapi
Sebelumnya, MS mengaku mendapatkan dugaan pelecehan seksual dan perundungan dari sesama rekan kerjanya sejak 2012. MS mengadu kepada Presiden Joko Widodo.
MS bercerita kerap mendapatkan perundungan dan pelecehan seksual sesama pria dari rekannya yang juga pegawai KPI. Terparah, korban ditelanjangi dan difoto.
"Kejadian itu membuat saya trauma dan kehilangan kestabilan emosi. Kok bisa pelecehan jahat macam begini terjadi di KPI Pusat?" demikian keterangan tertulis MS yang diterima di Jakarta, Rabu, 1 September 2021.
MS khawatir foto telanjangnya itu akan disebar rekan-rekannya. Selain itu, rekan kerja MS kerap menyuruhnya membelikan makan. Hal ini berlangsung selama dua tahun.
"Padahal kedudukan kami setara dan bukan tugas saya untuk melayani rekan kerja. Tapi mereka secara bersama-sama merendahkan dan menindas saya layaknya budak pesuruh," lanjutnya.
Tahun ke tahun berjalan, berbagai perundungan diterima MS. Mulai dari diceburkan ke kolam renang, tasnya dibuang, hingga dimaki dengan kata-kata bernuansa SARA.
Pelecehan seksual tersebut membuat MS jatuh sakit dan stres berkepanjangan. Pelecehan dan perundungan itu, kata MS, mengubah pola mentalnya.
"Kadang di tengah malam, saya teriak-teriak sendiri seperti orang gila. Penelanjangan dan pelecehan itu begitu membekas, diriku tak sama lagi usai kejadian itu, rasanya saya tidak ada harganya lagi sebagai manusia, sebagai pria, sebagai suami, sebagai kepala rumah tangga. Mereka berhasil meruntuhkan kepercayaan diri saya sebagai manusia," sebut MS.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Jakarta: Pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), MS, melaporkan lima rekan kerjanya ke Polres Metro Jakarta Pusat. Mereka dilaporkan atas kasus dugaan
perundungan dan pelecehan.
"Kelima terlapor masing-masing berinisial RM, FP, RE, EO, dan CL," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 2 September 2021.
Yusri mengatakan MS membuat laporan itu pada Rabu, 1 September 2021. Laporan sudah diterima petugas Polres Jakarta Pusat.
"Keterangan awal telah diambil dari pelapor (MS). Bagaimana penyelidikan, nanti akan kita periksa dan klarifikasi," ujar Yusri.
Polisi juga akan memeriksa kelima terlapor. Mereka terancam dijerat dengan Pasal 289 KUHP dan atau 281 KUHP jo Pasal 335 KUHP.
Baca: 2 Kali Lapor Polisi, Laporan MS Tidak Ditanggapi
Sebelumnya, MS mengaku mendapatkan dugaan
pelecehan seksual dan perundungan dari sesama rekan kerjanya sejak 2012. MS mengadu kepada Presiden Joko Widodo.
MS bercerita kerap mendapatkan perundungan dan pelecehan seksual sesama pria dari rekannya yang juga pegawai KPI. Terparah, korban ditelanjangi dan difoto.
"Kejadian itu membuat saya trauma dan kehilangan kestabilan emosi. Kok bisa pelecehan jahat macam begini terjadi di KPI Pusat?" demikian keterangan tertulis MS yang diterima di Jakarta, Rabu, 1 September 2021.
MS khawatir foto telanjangnya itu akan disebar rekan-rekannya. Selain itu, rekan kerja MS kerap menyuruhnya membelikan makan. Hal ini berlangsung selama dua tahun.
"Padahal kedudukan kami setara dan bukan tugas saya untuk melayani rekan kerja. Tapi mereka secara bersama-sama merendahkan dan menindas saya layaknya budak pesuruh," lanjutnya.
Tahun ke tahun berjalan, berbagai perundungan diterima MS. Mulai dari diceburkan ke kolam renang, tasnya dibuang, hingga dimaki dengan kata-kata bernuansa SARA.
Pelecehan seksual tersebut membuat MS jatuh sakit dan stres berkepanjangan. Pelecehan dan perundungan itu, kata MS, mengubah pola mentalnya.
"Kadang di tengah malam, saya teriak-teriak sendiri seperti orang gila. Penelanjangan dan pelecehan itu begitu membekas, diriku tak sama lagi usai kejadian itu, rasanya saya tidak ada harganya lagi sebagai manusia, sebagai pria, sebagai suami, sebagai kepala rumah tangga. Mereka berhasil meruntuhkan kepercayaan diri saya sebagai manusia," sebut MS.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan
Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk
https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)