Saksi sidang Ferdy Sambo. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez
Saksi sidang Ferdy Sambo. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez

Momen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Minta Maaf ke 'Senior'

Fachri Audhia Hafiez • 07 Desember 2022 09:10
Jakarta: Terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi meminta maaf kepada seluruh saksi yang dihadirkan di persidangan. Salah satu saksi yang dihadirkan merupakan senior dari Ferdy Sambo di Polri
 
Putri Candrawathi ikut meminta maaf. Penyampaian permohonan maaf itu berderai air mata.
 
"Semuanya mohon maaf, apabila abang dan juga mas, adik junior semua ini, saya meminta maaf dan keluarga besar abang senior ini, adik junior," kata Putri Candrawathi sambil menangis saat penghujung persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa, 6 Desember 2022.

Pada persidangan tersebut, hadir 12 saksi. Yakni, para terdakwa kasus obstruction of justice terkait dengan perkara pembunuhan Brigadir J, Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria Adi, Baiquni Wibowo, Chuck Putranto, Irfan Widyanto, dan Arif Rachman Arifin.
 
Kemudian, sopir mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Audi Pratomo; dan Kor Logistik Yanma Mabes Polri, Linggom Pasarian S. Kemudian, AKBP Ari Cahya Nugraha alias Acay; Panji Zulfikar sebagai pemeriksa forensik muda; Susanto Haris selaku eks Kabag Gakkum Provost Div Propam Polri; dan mantan Karo Provos Propam Polri Brigjen Pol, Benny Ali.
 
Ferdy Sambo juga menyampaikan permohonan maaf, khususnya kepada Susanto Haris. Susanto sempat menyentil Ferdy Sambo karena berbohong dan menyusun rekayasa terkait tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
 
"Saya juga ingin menanggapi pernyataan Bang Santo, saya minta maaf. Kalau mungkin saya. Saya tidak pernah tidak menghormati senior, saya pasti menghormati senior," kata Ferdy Sambo
 
Susanto kesal diperintah dengan nada tinggi oleh Ferdy Sambo sekaligus atasannya. Susanto merupakan senior eks Kadiv Propam Polri itu.
 
"Kemarin ngomong-nya ngegas, dalam hati saya, 'Yah kalau jenderal sudah bisa ngegas-ngegas senior, inilah yang saya alami'. Akhirnya (jenazah) saya antar juga, saya serahkan ke Agus Nurpatria setelah kami mengantar jenazah ke kargo bandara," kata Susanto saat persidangan.
 
Cerita Susanto itu terkait pengantaran jenazah Brigadir J ke keluarganya di Jambi. Kekesalan Susanto lantaran Ferdy Sambo pernah mengatakan kata-kata mutiara terkait senioritas. Menurut Ferdy Sambo, senior harus dihormati meski menjadi bawahan.
 
"'Beberapa kesempatan Pak FS selalu bilang 'selama matahari tidak terbit dari Utara, dan air laut masih Asin, senior tetap senior'," ujar Susanto.
 
Selain itu, Susanto kesal karena ikut terdampak dari kasus pembunuhan Brigadir J. Dia disanksi demosi selama tiga tahun dan ditempatkan khusus (patsus) selama 29 hari.
 
'Kecewa, kesal, marah, jenderal kok bohong!' kata Susanto.

Sambo minta anak buah tak disanksi

Ferdy Sambo juga mengaku sudah meminta pimpinan Polri agar anak buahnya yang ikut terseret kasusnya tak dikenakan sanksi. Beberapa polisi telah disanksi karena dianggap terlibat dalam rangkaian peristiwa pembunuhan Brigadir J.
 
Dia sedih karena ada sejumlah anggota Polri yang masih muda. Kariernya harus ternodai karena ikut terdampak rangkaian kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
 
"Saya sampaikan ke institusi tapi mereka tetap didemosi, tetap dipecat. Padahal mereka tidak tahu apa-apa, saya yang tanggung jawab," ucap Ferdy Sambo.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(END)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan