Jakarta: Pelapor pegiat media sosial Ferdinand Hutahean, Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama, meyakini cuitan Ferdinand Hutahean ditujukan untuk Bahar bin Smith. Beberapa tulisan Ferdinand membahas Bahar, sebelum cuitan 'Allah mu lemah' keluar.
"Ada yang dikatakan Bung Ferdinand seolah-olah Allah itu ditujukan sebelum cuitan (Allah mu lemah) dia (Ferdinand) kepada Bahar bin Smith tapi cuitan itu, dia (Bahar) pemeluk agama Islam, dan itu bisa mencederai umat Islam lain," kata Haris saat bersaksi dalam kasus dugaan penistaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa, 22 Februari 2022.
Cuitan itu diyakini menyakiti perasaan umat muslim di Indonesia. Pasalnya, Bahar merupakan ulama besar di Indonesia.
"Jadi antara kebencian terhadap Bahar bin Smith kita anggap itu tidak boleh masuk ke ranah sebuah keyakinan antar agama. Karena yang dilakukan Bung Ferdinan, bahwa terkait atau tidaknya tulisan terhadap kebencian Bahar bin Smith," ujar Haris.
Baca: Sidang Penodaan Agama, Ferdinand Hutahaean Mengaku Mualaf
Dia juga yakin cuitan Ferdinand telah membuat kegaduhan. Atas dasar itulah Haris mempermasalahkan cuitan itu ke ranah hukum.
"Saya sebagai pemeluk agam Islam menyebut tulisan Allah. Saya merasa ini bisa menimbulkan persepsi di masyarakat, menimbulkan kegaduhan karena memang di situ ditujukan ke publik di situ," tutur Haris.
Ferdinand Hutahaean dilaporkan Ketua Umum (Ketum) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama. Laporan terdaftar dengan nomor LP/B/0007/I/2022/SPKTBarekskrim Polri tertanggal 5 Januari 2022.
Ferdinand menjadi perbincangan masyarakat usai menulis kalimat kontroversi di akun Twitter @FerdinadHaean3. Kicauannya viral di medsos.
"Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, Maha Segalanya. Dia-lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela," tulis Ferdinand dalam akun Twitter-nya, Selasa, 4 Januari 2022.
Jakarta: Pelapor pegiat media sosial
Ferdinand Hutahean, Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama, meyakini cuitan Ferdinand Hutahean ditujukan untuk
Bahar bin Smith. Beberapa tulisan Ferdinand membahas Bahar, sebelum cuitan 'Allah mu lemah' keluar.
"Ada yang dikatakan Bung Ferdinand seolah-olah Allah itu ditujukan sebelum cuitan (Allah mu lemah) dia (Ferdinand) kepada Bahar bin Smith tapi cuitan itu, dia (Bahar) pemeluk agama Islam, dan itu bisa mencederai umat Islam lain," kata Haris saat bersaksi dalam kasus dugaan
penistaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa, 22 Februari 2022.
Cuitan itu diyakini menyakiti perasaan umat muslim di Indonesia. Pasalnya, Bahar merupakan ulama besar di Indonesia.
"Jadi antara kebencian terhadap Bahar bin Smith kita anggap itu tidak boleh masuk ke ranah sebuah keyakinan antar agama. Karena yang dilakukan Bung Ferdinan, bahwa terkait atau tidaknya tulisan terhadap kebencian Bahar bin Smith," ujar Haris.
Baca: Sidang Penodaan Agama, Ferdinand Hutahaean Mengaku Mualaf
Dia juga yakin cuitan Ferdinand telah membuat kegaduhan. Atas dasar itulah Haris mempermasalahkan cuitan itu ke ranah hukum.
"Saya sebagai pemeluk agam Islam menyebut tulisan Allah. Saya merasa ini bisa menimbulkan persepsi di masyarakat, menimbulkan kegaduhan karena memang di situ ditujukan ke publik di situ," tutur Haris.
Ferdinand Hutahaean dilaporkan Ketua Umum (Ketum) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama. Laporan terdaftar dengan nomor LP/B/0007/I/2022/SPKTBarekskrim Polri tertanggal 5 Januari 2022.
Ferdinand menjadi perbincangan masyarakat usai menulis kalimat kontroversi di akun Twitter @FerdinadHaean3. Kicauannya viral di medsos.
"Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, Maha Segalanya. Dia-lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela," tulis Ferdinand dalam akun Twitter-nya, Selasa, 4 Januari 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
