KPK Maksimalkan Efek Jera dengan Mengoptimalkan Pemulihan Aset

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal mengupayakan adanya efek jera dari penindakan rasuah di Indonesia. Salah satu upaya dengan mengoptimalkan pemulihan aset. "KPK melalui tugas penyelidikan, penyidikan, penuntutan, hingga eksekusi putusan, senantiasa mengedepankan optimalisasi pemulihan kerugian keuangan negara melalui perampasan aset hasil tindak pidana korupsi atau asset recovery," kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Selasa, 4 Januari 2022. Ali mengatakan korupsi merupakan tindakan yang masuk dalam kategori extra ordinary crime. Tindakan korupsi jelas menimbulkan kerugian negara dan dampak buruk bagi masyarakat. Untuk itu, KPK harus memberikan efek jera kepada pelaku korupsi agar tindakan serupa tidak terulang. Pengoptimalan pemulihan aset diyakini sebagai solusi. "Upaya penegakan hukumnya pun harus benar-benar memberikan efek jera para pelaku agar kejahatan serupa tak kembali terulang dan menjadi pembelajaran bagi publik," ujar Ali. Pengembalian aset dari kasus korupsi dinilai penting. Penegak hukum juga harus bisa menghitung dengan pasti untuk menarik uang negara secara paksa dari pelaku korupsi. "Penegakan hukum tindak pidana korupsi juga penting untuk bisa menjadi instrumen pemulihan atas kerugian tersebut," tutur Ali. Baca: KPK Kembalikan Rp2,713 Triliun Uang Hasil Korupsi ke Negara KPK membuka lebar pintu kerja sama dengan seluruh stakeholder terkait untuk mengoptimalkan pengembalian aset negara. Kerja sama ini penting untuk memaksimalkan kinerja pengembalian barang milik negara yang dicuri oleh pelaku korupsi. "Oleh karenanya, melalui sinergi ini, kita bangun optimisme pemberantasan korupsi," ucap Ali.