Komjen Tito Karnavian/ANT/M Agung Rajasa
Komjen Tito Karnavian/ANT/M Agung Rajasa

Tito Karnavian, Calon Tunggal Pengganti Kapolri

Anindya Legia Putri • 15 Juni 2016 13:33
medcom.id, Jakarta: Ketua DPR Ade Komarudin menyatakan DPR telah menerima surat Presiden Joko Widodo soal pengganti Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Surat diterima dari Kementerian Sekretaris Negara, hari ini.
 
"Surat tersebut berisi Presiden meminta pencalonan Komjen Tito Karnavian satu-satunya menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti," ujar Ade di sela blusukan ke Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (15/6/2016).
 
DPR, kata Ade, segera memproses surat tersebut. Rencananya, rapat pimpinan DPR digelar Kamis 16 Juni. Setelah itu, pembahasan akan dilakukan di Badan Musyawarah (Bamus) dan akan disampaikan dalam paripurna.

"Setelah itu diproses di Komisi III untuk fit and proper test. Saya sudah komunikasi dengan Ketua Komisi III," ujar dia.
 
Fit and proper test kemungkinan dilaksanakan 22 Juni. Selanjutnya akan disahkan dalam paripurna.
 
Sebelumnya, enam nama jenderal bintang tiga disebut-sebut berpeluang mengisi kursi Kapolri. Wakil Kapolri Komjen Budi Gunawan, Inspektur Pengawas Umum Komjen Dwi Priyatno, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Komjen Putut Eko Bayuseno, Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komjen Syafruddin, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso, dan Sekretaris Utama Lembaga Pertahanan Nasional Komjen Suhardi Alius. Nama Tito sebelumnya tak masuk radar karena masih dipandang sebagai junior.
 
Komjen Tito Karnavian merupakan mantan Kapolda Metro Jaya. Belum setahun menjabat Kapolda, Tito mendapat promosi  dan ditunjuk sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
 
Bersinggungan dengan terorisme bukanlah hal baru bagi Tito. Ia sempat bergabung dengan tim yang berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin Moch Top. Ia didapuk menjadi Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri karena prestasinya itu.
 
Prestasi lain Tito juga tak bisa dipandang sebelah mata. Tito menjadi lulusan Akpol 1987 pertama yang telah mampu menembus pangkat jenderal bintang tiga.
 
Tito termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto bersama para kompatriotnya, Idham Azis, Petrus Reinhard Golose, serta Rycko Amelza Dahniel, dkk.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan