medcom.id, Jakarta: Nyanyian gembong narkoba Freddy Budiman yang menyebut telah menggelontorkan dana kepada aparat terus ditelusuri. Rencananya, tim independen besutan Polri bakal menyambangi Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Senin, 15 Agustus 2016.
"Rencana ke Nusakambangan Senin kita berangkat ke sana, beberapa anggota (tim independen) ke sana untuk mendapatkan info atau fakta," kata penanggungjawab tim independen, Irwasum Polri Komjen Dwi Priyatno di PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (11/8/2016).
Dwi menyebut, saat di Nusakambangan nanti, pihaknya bakal mengkonfirmasi segala informasi dari berbagai pihak. Namun Dwi masih enggan menyebut, pihak siapa yang dimaksud.
"Ada pihak orang lain, ada dari pihak lapas. Kita hanya di seputar yang terjadi saat itu. Kita akan konfrimasi ke orang itu. Pihak lain kita lihat dulu apakah dia orang yang tiba-tiba datang dan enggak ada kaitannya dengan masalah ini. Kita konfirmaai ke siapa saja yang saat itu hadir. Itu hanya ingin buktikan terjadi pertemuan Freddy dengan Haris, kita lakukan upaya pencarian faktanya," jelas Dwi.
Selain itu, kata Dwi, termasuk peran mantan Kalapas Batu, Nusakambangan, Liberty Sitinjak, bakal dikonfirmasi untuk dimintai keterangan.
"Kita akan cari tahu sejauh mana pemahaman Sitinjak dalam pertemuan itu," jelas Dwi.
Dalam pertemuan antara Haris dan Freddy, juga terdapat narapidana John Kei. Dwi menyebut, John Kei juga tidak luput dari pemeriksaan terkait nyanyian Freddy kepada Haris.
"John Kei kita ambil keteranganya pada Senin atau Selasa," pungkas Dwi.
Sementara itu, anggota tim independen dari Setara Institute, Hendardi mengatakan, bakal memastikan kembali apakah ada informasi yang terlewat dari keterangan Koordinator KontraS Haris Azhar.
"Yang penting juga, Haris menyatakan bahwa pertemuan itu dihadiri beberapa orang, kita akan lakukan pengecekan kembali apakah ada yang terlewat dari Haris. Bisa saja ada sekian miliar dikirim ke pejabat ini, mungkin ada yang dengar dikirim ke pejabat ini. Makanya kami telusuri ke situ," jelas Hendardi.
medcom.id, Jakarta: Nyanyian gembong narkoba Freddy Budiman yang menyebut telah menggelontorkan dana kepada aparat terus ditelusuri. Rencananya, tim independen besutan Polri bakal menyambangi Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Senin, 15 Agustus 2016.
"Rencana ke Nusakambangan Senin kita berangkat ke sana, beberapa anggota (tim independen) ke sana untuk mendapatkan info atau fakta," kata penanggungjawab tim independen, Irwasum Polri Komjen Dwi Priyatno di PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (11/8/2016).
Dwi menyebut, saat di Nusakambangan nanti, pihaknya bakal mengkonfirmasi segala informasi dari berbagai pihak. Namun Dwi masih enggan menyebut, pihak siapa yang dimaksud.
"Ada pihak orang lain, ada dari pihak lapas. Kita hanya di seputar yang terjadi saat itu. Kita akan konfrimasi ke orang itu. Pihak lain kita lihat dulu apakah dia orang yang tiba-tiba datang dan enggak ada kaitannya dengan masalah ini. Kita konfirmaai ke siapa saja yang saat itu hadir. Itu hanya ingin buktikan terjadi pertemuan Freddy dengan Haris, kita lakukan upaya pencarian faktanya," jelas Dwi.
Selain itu, kata Dwi, termasuk peran mantan Kalapas Batu, Nusakambangan, Liberty Sitinjak, bakal dikonfirmasi untuk dimintai keterangan.
"Kita akan cari tahu sejauh mana pemahaman Sitinjak dalam pertemuan itu," jelas Dwi.
Dalam pertemuan antara Haris dan Freddy, juga terdapat narapidana John Kei. Dwi menyebut, John Kei juga tidak luput dari pemeriksaan terkait nyanyian Freddy kepada Haris.
"John Kei kita ambil keteranganya pada Senin atau Selasa," pungkas Dwi.
Sementara itu, anggota tim independen dari Setara Institute, Hendardi mengatakan, bakal memastikan kembali apakah ada informasi yang terlewat dari keterangan Koordinator KontraS Haris Azhar.
"Yang penting juga, Haris menyatakan bahwa pertemuan itu dihadiri beberapa orang, kita akan lakukan pengecekan kembali apakah ada yang terlewat dari Haris. Bisa saja ada sekian miliar dikirim ke pejabat ini, mungkin ada yang dengar dikirim ke pejabat ini. Makanya kami telusuri ke situ," jelas Hendardi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)