Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (dua kanan) tiba di Papua, Senin (17/4/2023). (ANTARA/HO-Pusat Penerangan TNI)
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (dua kanan) tiba di Papua, Senin (17/4/2023). (ANTARA/HO-Pusat Penerangan TNI)

Operasi Siaga Tempur Diterapkan di Daerah Rawan di Papua

Antara • 18 April 2023 13:43
Jakarta: Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono meningkatkan operasi militer menjadi  siaga tempur di beberapa daerah rawan aksi teror kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Sebelumnya, TNI menggunakan pendekatan halus (soft approach) dalam operasi tersebut.
 
Yudo menjelaskan peningkatan operasi militer itu bertujuan memperkuat naluri tempur para prajurit. Sehingga mereka selalu siaga saat berhadapan dengan KKB.
 
"Dengan menghadapi serangan seperti yang terjadi pada 15 April lalu, tentunya kami tingkatkan menjadi siaga tempur," kata Yudo saat jumpa pers di Lanud Yohanis Kapiyau, Timika, Papua, dipantau melalui siaran Pusat Penerangan TNI di Jakarta, Selasa, 18 April 2023.

Yudo menerangkan di daerah tertentu sudah dilakukan operasi siaga tempur. Salah satunya, di Pulau Natuna. 
 
"Natuna itu ada operasi siaga tempur laut, di sini ada operasi siaga tempur darat. Artinya, ditingkatkan, dari yang tadinya soft approach," jelas Yudo. 
Baca: 4 Prajurit TNI yang Hilang usai Diserang KKB Papua Masih Dicari

Tapi, pendekatan soft approach dan humanis dalam operasi teritorial dan komunikasi sosial di Papua terus berlanjut. Terutama saat para prajurit berhadapan dengan masyarakat.
 
"Tetapi ketika menghadapi (serangan) seperti ini, ya harus laksanakan siaga tempur," jelas Yudo.
 
Pada Sabtu, 15 April 2023, KKB menghadang dan menyerang pasukan TNI saat  mencari pilot Susi Air Phillip Mehrtens di daerah Mugi, Nduga, Papua. Pilot Susi Air itu telah disandera KKB sejak Februari 2023.
 
"Di jalan, (prajurit) kami dihadang oleh KST (kelompok separatis teroris) dan terjadi kontak tembak. Dari 36 pasukan (di lokasi ), ada satu yang meninggal, yaitu Pratu Miftahul Arifin," kata Yudo.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan