Jakarta: Panitia seleksi (Pansel) calon pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Dewan Pengawas (Dewas) Lembaga Antirasuah memastikan akan menyaring seluruh aspirasi masyarakat. Metode jemput bola dipastikan dilakukan untuk mencari sosok terbaik.
“Iya, kami terus bertemu dengan teman-teman dari berbagai elemen,” kata anggota Pansel Capim KPK-Dewas Ivan Yustiavandana melalui keterangan tertulis, Minggu, 23 Juni 2024.
Ivan menjelaskan sowan itu diperlukan untuk mengumpulkan masukan dalam seleksi capim KPK dan Dewas Lembaga Antirasuah. Pergerakan timnya diharap terus dikawal.
“Meminta masukan, pandangan serta dikawal terus pansel dan tentunya mendorong kandidat yang dipandang mumpuni untuk ikut seleksi,” ujar Ivan.
Sebelumnya, DPR diminta mencermati proses seleksi anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode 2024-2029. Khususnya terhadap calon-calon yang merupakan titipan dan berpeluang menimbulkan masalah.
“Paling penting itu panitia seleksinya juga jangan ragu-ragu, kalau sudah mendengar ada informasi tentang sesuatu yang tentu negatif (mengenai calon), enggak perlu ragu-ragu untuk mencoretnya," kata pengamat politik dan kebijakan publik Ray Rangkuti melalui keterangan tertulis, Kamis, 20 Juni 2024.
Wanti-wanti Ray terkait kasus dugaan korupsi BTS 4G yang ikut menjerat eks anggota BPK Achsanul Qosasi. Kasus itu jadi pelajaran adanya upaya menyelundupkan seseorang untuk mengamankan kasus rasuah.
Jakarta:
Panitia seleksi (Pansel) calon pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) dan Dewan Pengawas (Dewas) Lembaga Antirasuah memastikan akan menyaring seluruh aspirasi masyarakat. Metode jemput bola dipastikan dilakukan untuk mencari sosok terbaik.
“Iya, kami terus bertemu dengan teman-teman dari berbagai elemen,” kata anggota Pansel Capim KPK-Dewas Ivan Yustiavandana melalui keterangan tertulis, Minggu, 23 Juni 2024.
Ivan menjelaskan sowan itu diperlukan untuk mengumpulkan masukan dalam seleksi capim KPK dan Dewas Lembaga Antirasuah. Pergerakan timnya diharap terus dikawal.
“Meminta masukan, pandangan serta dikawal terus pansel dan tentunya mendorong kandidat yang dipandang mumpuni untuk ikut seleksi,” ujar Ivan.
Sebelumnya, DPR diminta mencermati proses seleksi anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode 2024-2029. Khususnya terhadap calon-calon yang merupakan titipan dan berpeluang menimbulkan masalah.
“Paling penting itu panitia seleksinya juga jangan ragu-ragu, kalau sudah mendengar ada informasi tentang sesuatu yang tentu negatif (mengenai calon), enggak perlu ragu-ragu untuk mencoretnya," kata pengamat politik dan kebijakan publik Ray Rangkuti melalui keterangan tertulis, Kamis, 20 Juni 2024.
Wanti-wanti Ray terkait kasus dugaan korupsi BTS 4G yang ikut menjerat eks anggota BPK Achsanul Qosasi. Kasus itu jadi pelajaran adanya upaya menyelundupkan seseorang untuk mengamankan kasus rasuah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(END)