Rizieq Shihab bakal diantar massa GNPF-MUI ketika menjalani pemeriksaan di Polda Metro jaya, Senin 23 Januari/ANT/Hafidz Mubarak
Rizieq Shihab bakal diantar massa GNPF-MUI ketika menjalani pemeriksaan di Polda Metro jaya, Senin 23 Januari/ANT/Hafidz Mubarak

Semua Pihak Harus Menghormati Proses Hukum

Adhi M Daryono, Media Indonesia • 23 Januari 2017 07:08
medcom.id, Jakarta: Massa GNPF-MUI bakal berunjuk rasa di Kantor Polda Metro Jaya, pagi ini. Mereka bakal mengawal pemeriksaan Ketua FPI Rizieq Shihab terkait pernyataannya yang menyebut ada lambang palu arit di lembar mata uang baru.
 
Kehadiran massa menunjukkan kesan adanya intervensi dalam penegakan hukum. Anggota Komisi VIII dari Fraksi PKB Maman Imanulhaq mengatakan, penegakan hukum di negara demokrasi harus dijunjung tinggi.
 
"Di negara demokrasi ini, semua pihak harus menghormati proses hukum. Hukum juga tidak boleh kalah oleh tekanan publik. Berapa juta pun orang yang turun ke jalan tidak bisa memengaruhi proses hukum," tegas Maman saat dihubungi, Minggu 22 Januari malam.

Maman juga kurang sepakat dengan label Aksi Bela Ulama. Menurut Maman, tidak relevan menekan aparat penegak hukum agar kasus yang menimpa Rizieq dihentikan.
 
"Kalau Anda membela Islam, seharusnya membela proses hukum yang kita setujui bersama sebagai bangsa Indonesia," tutur pengasuh Ponpes Al Mizan Majalengka, Jawa Barat, itu.
 
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPD FPI DKI Jakarta Novel Bamukmin membenarkan aksi massa itu. Aksi akan dimulai dengan salat duha berjemaah di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, sekitar pukul 07.00 WIB.
 
Selanjutnya, pengunjuk rasa akan melakukan longmars menuju Polda Metro Jaya pada pukul 08.00 WIB. "Iya, betul, GNPF-MUI akan turun," ucap Novel.
 
Sebelumnya, beredar ajakan di media sosial bertajuk Aksi Bela Ulama, #tolakkriminalisasiulama dan #saveulama. Ajakan itu bergambar Rizieq Shihab.
 
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menyatakan, pihaknya menerima pemberitahuan tertulis terkait aksi massa tersebut. Diperkirakan ada sekitar 5.000 orang yang akan melakukan long mars dari Masjid Al-Azhar menuju Polda Metro Jaya.
 
"Massa enggak boleh masuk Polda Metro Jaya. Yang boleh masuk hanya pengacara dan terperiksa," ujar Argo seusai rapat pengamanan di Polda Metro Jaya, tadi malam.
 
Pihaknya, kata dia, melibatkan pihak TNI untuk mengantisipasi keamanan. "Semua personel juga tidak bersenjata," jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan