Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

KPK Berencana Tangkap Lukas Enembe, 1.800 Polisi Disiagakan di Papua

Siti Yona Hukmana • 30 September 2022 22:23

Jakarta: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyiapkan ribuan anak buahnya di Papua. Ribuan personel itu disiagakan untuk mengamankan proses penjemputan paksa Gubernur Papua Lukas Enembe.
 
"Terkait kasus Lukas Enembe, kami sudah menyiapkan 1.800 personel di Papua," kata Listyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 30 September 2022.
 
Listyo mengatakan pihaknya tengah menunggu permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebanyak 1.800 anggota itu bakal mengamankan penjemputan paksa bila dapat permintaan dari Lembaga Antirasuah. 

"Kami siap untuk mem-backup apabila dibutuhkan KPK. Jadi, tentunya kami mendukung penuh pemberantasan korupsi," ungkap mantan Kabareskrim Polri itu.
 
KPK berencana menjemput paksa Lukas Enembe dalam waktu dekat. Upaya itu dilakukan karena tersangka korupsi itu dua kali mangkir panggilan pemeriksaan.
 
Lukas diingatkan kooperatif saat dijemput paksa. Jangan sampai terjadi kericuhan dan menimbulkan korban.
 
"Jika terjadi korban, korban nyawa, Pak Lukas Enembe sendiri yang akan jadi susah, karena kewajiban adat, dia juga akan bayar ganti rugi atas korban-korban itu," kata tokoh adat Sentani Yanto Eluay melalui keterangan tertulis, Kamis, 29 September 2022.

Baca: Dipanggil KPK, Lukas Enembe Mengaku Masih Sakit dan Tidak Bisa Kelelahan

KPK menetapkan Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka korupsi beberapa waktu lalu. KPK membantah penetapan tersangka Lukas Enembe sebagai bentuk kriminalisasi.
 
"Kami sudah memiliki cukup alat bukti, kami sudah melakukan klarifikasi dengan beberapa saksi dan kami juga mendapatkan dokumen-dokumen yang membuat kami meyakini bahwa cukup alat bukti untuk menetapkan tersangka," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 14 September 2022.
 
Alex mengatakan KPK menerima banyak pengaduan dari masyarakat terkait dugaan korupsi di Papua. Aduan bukan hanya datang sekali terhadap KPK.

Ada tiga hal yang diduga kuat dilakukan kader Partai Demokrat itu. Yakni penyimpangan dana operasional pimpinan, dana Pekan Olahraga Nasional (PON), dan pencucian uang. 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan