Jakarta: Pemeriksaan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) Bupati Bolaang Mongondow Timur Sam Sachrul Mamonto naik ke tahap penyelidikan. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya kejanggalan dalam kepemilikan asetnya.
"Itu dipaparin pimpinan dan naik lidik," kata Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan di Kantor Dewan Pengawas (Dewas) KPK, Jakarta Selatan, Selasa, 13 Juni 2023.
Pahala menjelaskan Sam memiliki resort, dan material terbesar di wilayahnya. Namun, aset itu menggunakan nama anaknya.
KPK menilai anaknya tidak mungkin bisa membangun bisnis tersebut lantaran masih muda. Sehingga, penyelidikan dibuka oleh Lembaga Antirasuah.
"Itu semua resort, material, toko bangunan yang besar itu atas nama anaknya, padahal anaknya diusut-usut umurnya pada saat itu beli resort berapa hektar pada saat itu mungkin dia masih 21 atau 22 (tahun)," ucap Pahala.
Pahala menyebut anak Sam sudah mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Karenanya, KPK menilai tidak mungkin dia memiliki kekayaan besar padahal telah berhenti sebagai abdi negara.
Meski sudah naik ke tahap penyelidikan, KPK belum tau permainan kotor yang dilakukan Sam. Unsur pidananya masih dicari.
"Enggak tahu, nanti lidik saja, pokoknya kita bilang ini kepemilikan harta yang tidak wajar," ujar Pahala.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Pemeriksaan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (
LHKPN) Bupati Bolaang Mongondow Timur Sam Sachrul Mamonto naik ke tahap penyelidikan. Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) menemukan adanya kejanggalan dalam kepemilikan asetnya.
"Itu dipaparin pimpinan dan naik lidik," kata Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan di Kantor Dewan Pengawas (Dewas) KPK, Jakarta Selatan, Selasa, 13 Juni 2023.
Pahala menjelaskan Sam memiliki resort, dan material terbesar di wilayahnya. Namun, aset itu menggunakan nama anaknya.
KPK menilai anaknya tidak mungkin bisa membangun bisnis tersebut lantaran masih muda. Sehingga, penyelidikan dibuka oleh Lembaga Antirasuah.
"Itu semua resort, material, toko bangunan yang besar itu atas nama anaknya, padahal anaknya diusut-usut umurnya pada saat itu beli resort berapa hektar pada saat itu mungkin dia masih 21 atau 22 (tahun)," ucap Pahala.
Pahala menyebut anak Sam sudah mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Karenanya, KPK menilai tidak mungkin dia memiliki kekayaan besar padahal telah berhenti sebagai abdi negara.
Meski sudah naik ke tahap penyelidikan, KPK belum tau permainan kotor yang dilakukan Sam. Unsur pidananya masih dicari.
"Enggak tahu, nanti lidik saja, pokoknya kita bilang ini kepemilikan harta yang tidak wajar," ujar Pahala.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)