Ilustrasi: Medcom.id
Ilustrasi: Medcom.id

Berbiaya Tinggi, Polda Diminta Evaluasi Operasi Tinombala dan Nemangkawi

Siti Yona Hukmana • 17 Februari 2021 15:42
Jakarta: Asisten Operasi (Asops) Kapolri, Irjen Imam Sugianto, menyinggung Operasi Tinombala dan Nemangkawi dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Polri 2021. Operasi itu digelar untuk menumpas Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Sulawesi Tengah dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
 
"Yang jadi perhatian khususnya di 2020 itu operasi Tinombala dan Nemangkawi karena ini betul-betul menyerap biaya yang cukup tinggi," kata Imam di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 17 Februari 2021. 
 
Tanpa memerinci detail anggaran, Imam meminta Polda Sulawesi Tengah dan Papua mengevaluasi operasi itu berdasarkan hasil yang dicapai pada 2020. Imam menekankan pihak terkait perlu membuat perubahan radikal pada operasi tersebut jika hasilnya kurang maksimal dengan anggaran yang dialokasikan.

Baca: Operasi Nemangkawi Diminta Bekerja Optimal
 
"Sehingga, target operasi Tinombala maupun Nemangkawi yang harusnya tercapai di 2020 itu bisa diwujudkan di 2021," ungkap jenderal bintang dua itu.
 
Satuan Tugas (Satgas) Tinombala mulanya dibentuk untuk melumpuhkan dan menangkap jaringan teroris MIT yang dipimpin Santoso. Gembong teroris itu tewas dalam baku tembak dengan Satgas Tinombala pada 18 Juli 2016.  
 
Masa tugas Satgas Tinombala sudah diperpanjang hingga tiga kali. Pergerakan Satgas yang seharusnya berakhir pada 30 September kemudian diperpanjang hingga 31 Desember 2020. 
 
Kini Satgas Tinombala berganti nama menjadi Operasi Madago Raya. Operasi ini mulai digelar 1 Januari 2021. Masa tugas operasi selama tiga bulan dan akan terus diperpanjang hingga mencapai target.
 
Target operasi itu kini memburu anggota MIT pimpinan Ali Kalora. Pasalnya, masih ada 11 orang dari kelompok tersebut yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
 
Sementara itu, Satgas Nemangkawi terdiri dari personel gabungan TNI-Polri. Satgas ini bertugas melumpuhkan anggota KKB pimpinan Sabinus Waker dalam baku tembak di Intan Jaya, Papua. 
 
Kini Satgas Nemangkawi juga diharapkan bisa menahan aksi Aliansi Mahasiswa Papua  (AMP). Menurut Imam, kelompok mahasiswa Papua itu sudah tersebar di 14 wilayah Indonesia. 
 
"Lakukan operasi penggalangan sehingga betul-betul kita bisa lemahkan dukungan mereka kepada niat-niat yang akan digulirkan di Papua, terutama tahun ini agenda yang masih mengemuka, yaitu mogok nasional," tutur Imam.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan