medcom.id, Jakarta: Kerja sama keamanan laut tiga negara: Indonesia, Malaysia dan Filipina dalam menanggulangi maraknya aksi perompakan dan penyanderaan oleh kelompok militan Abu Sayyaf, dinilai tidak cukup. Indonesia dinilai perlu melakukan pendekatan sosial dan ekonomi kepada masyarakat muslim di Mindanao, tempat kelompok militan Abu Sayyaf bersarang.
Pengamat hubungan internasional, Alexius Jimadu menilai pendekatan keamanan saja tidak cukup. Menurut dia, melalui pendekatan keamanan justru akan memberi anggapan, bahwa Pemerintah Indonesia mendukung tindakan represif Pemerintah Filipina terhadap kelompok militan Abu Sayyaf.
"Untuk kepentingan Indonesia pendekatan keamanan saja tidak cukup. Pendekatan keamanan nanti memberi anggapan bahwa Pemerintah Indonesia mengafirmasi tindakan represif Pemerintah Filipina untuk menumpas pemberontakan di Filipina Selatan," kata Alex di acara Prime Time News Metro TV, Jumat (13/5/2016)
Pemerintah Indonesia tambah Alex harus melakukan pendekatan sosial ekonomi, terutama kepada warga mayoritas muslim di Filipina Selatan. Dikarenakan situasi konflik yang sangat kompleks di Mindanao antara Pemerintah Filipina dan kelompok militan Abu Sayyaf.
"Ada hubungan yang hangat dengan saudara-saudara kita di Filipina Selatan. Sehingga kedepannya kita tidak mengalami kesulitan bila sewaktu-waktu pembajakan dan penyanderaan ini kembali terjadi. Jadi kita bisa melalui pendekatan yang formal maupun informal," jelas Alex
Alex menjelaskan pendekatan ekonomi bisa dilakukan dengan membuka jalur perdagangan. Sementara pendekatan sosial, pemerintah Indonesia bisa memberikan beasiswa kepada masyarakat Mindanao.
"Kita harus buat masyarakat Indonesia itu bukan sebagai musuh bagi mereka. Kita buat mereka memiliki pandangan positif terhadap Indonesia," pungkas Alex
medcom.id, Jakarta: Kerja sama keamanan laut tiga negara: Indonesia, Malaysia dan Filipina dalam menanggulangi maraknya aksi perompakan dan penyanderaan oleh kelompok militan Abu Sayyaf, dinilai tidak cukup. Indonesia dinilai perlu melakukan pendekatan sosial dan ekonomi kepada masyarakat muslim di Mindanao, tempat kelompok militan Abu Sayyaf bersarang.
Pengamat hubungan internasional, Alexius Jimadu menilai pendekatan keamanan saja tidak cukup. Menurut dia, melalui pendekatan keamanan justru akan memberi anggapan, bahwa Pemerintah Indonesia mendukung tindakan represif Pemerintah Filipina terhadap kelompok militan Abu Sayyaf.
"Untuk kepentingan Indonesia pendekatan keamanan saja tidak cukup. Pendekatan keamanan nanti memberi anggapan bahwa Pemerintah Indonesia mengafirmasi tindakan represif Pemerintah Filipina untuk menumpas pemberontakan di Filipina Selatan," kata Alex di acara Prime Time News Metro TV, Jumat (13/5/2016)
Pemerintah Indonesia tambah Alex harus melakukan pendekatan sosial ekonomi, terutama kepada warga mayoritas muslim di Filipina Selatan. Dikarenakan situasi konflik yang sangat kompleks di Mindanao antara Pemerintah Filipina dan kelompok militan Abu Sayyaf.
"Ada hubungan yang hangat dengan saudara-saudara kita di Filipina Selatan. Sehingga kedepannya kita tidak mengalami kesulitan bila sewaktu-waktu pembajakan dan penyanderaan ini kembali terjadi. Jadi kita bisa melalui pendekatan yang formal maupun informal," jelas Alex
Alex menjelaskan pendekatan ekonomi bisa dilakukan dengan membuka jalur perdagangan. Sementara pendekatan sosial, pemerintah Indonesia bisa memberikan beasiswa kepada masyarakat Mindanao.
"Kita harus buat masyarakat Indonesia itu bukan sebagai musuh bagi mereka. Kita buat mereka memiliki pandangan positif terhadap Indonesia," pungkas Alex
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)