Jakarta: Polda Metro Jaya mulai mengusut kasus paket pernikahan anak yang ditawarkan Aisha Weddings. Wedding organizer itu dilaporkan ke polisi pada Rabu malam, 10 Februari 2021.
"Laporannya sudah masuk nanti kita klarifikasi pelapornya dengan membawa bukti yang ada dan saksi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Februari 2021.
Yusri mengatakan kasus itu ditangani Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus). Penyidik akan menjadwalkan pemeriksaan saksi dari pelapor, terlapor, dan saksi ahli. Setelah semua pemeriksaan rampung, penyidik akan menggelar perkara untuk menentukan ada tidaknya unsur pidana dalam kasus tersebut.
Laporan terhadap Aisha Weddings diterima dengan nomor LP/800/YAN.2.5./2021/SPKT PMJ pada 10 Februari 2021. Pihak pelapor, yakni Disna Riantina, dan terlapor masih dalam penyelidikan.
Terlapor diduga melanggar Pasal 27 ayat 1 Jo Pasal 45 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan atau Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan atau Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
Baca: Berbagai Aturan Dilanggar Aisha Weddings
Aisha Weddings ramai dibicarakan di media sosial, Twitter. Jasa penyelenggara pernikahan itu menganjurkan perempuan muslim menikah muda usia 12-21 tahun.
Aisha Weddings juga mengajak pria untuk poligami dan nikah siri. Ajakan ini diungkapkan dalam situs Aisha Weddings bagian keyakinan kami. Kemudian, ada juga spanduk yang terpasang di sejumlah tempat.
"Semua wanita muslim ingin bertakwa dan taat kepada Allah SWT dan suaminya. Untuk berkenan di mata Allah dan suami, Anda harus menikah pada usia 12-21 tahun dan tidak lebih," tulis Aisha Weddings dalam situsnya.
Jakarta: Polda Metro Jaya mulai mengusut kasus paket
pernikahan anak yang ditawarkan Aisha Weddings.
Wedding organizer itu dilaporkan ke polisi pada Rabu malam, 10 Februari 2021.
"Laporannya sudah masuk nanti kita klarifikasi pelapornya dengan membawa bukti yang ada dan saksi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Februari 2021.
Yusri mengatakan kasus itu ditangani Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus). Penyidik akan menjadwalkan pemeriksaan saksi dari pelapor, terlapor, dan saksi ahli. Setelah semua pemeriksaan rampung, penyidik akan menggelar perkara untuk menentukan ada tidaknya unsur pidana dalam kasus tersebut.
Laporan terhadap Aisha Weddings diterima dengan nomor LP/800/YAN.2.5./2021/SPKT PMJ pada 10 Februari 2021. Pihak pelapor, yakni Disna Riantina, dan terlapor masih dalam penyelidikan.
Terlapor diduga melanggar Pasal 27 ayat 1 Jo Pasal 45 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan atau Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan atau Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
Baca: Berbagai Aturan Dilanggar Aisha Weddings
Aisha Weddings ramai dibicarakan di media sosial, Twitter. Jasa penyelenggara
pernikahan itu menganjurkan perempuan muslim menikah muda usia 12-21 tahun.
Aisha Weddings juga mengajak pria untuk poligami dan nikah siri. Ajakan ini diungkapkan dalam situs Aisha Weddings bagian keyakinan kami. Kemudian, ada juga spanduk yang terpasang di sejumlah tempat.
"Semua wanita muslim ingin bertakwa dan taat kepada Allah SWT dan suaminya. Untuk berkenan di mata Allah dan suami, Anda harus menikah pada usia 12-21 tahun dan tidak lebih," tulis Aisha Weddings dalam situsnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
