medcom.id, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan 11 pesawat Airbus A330-300 pada 2012. Nilai suap mencapai 1,2 juta euro dan USD180 ribu atau senilai Rp20 miliar.
"Apa yang sedang berlangsung saat ini adalah suatu tindakan perseorangan, bukan korporasi. Prosesnya, kami mengendepankan transparasi," kata VP Corporate Communications PT Garuda Indonesia Benny S. Butarbutar, Kamis (19/1/2017).
Benny mengatakan, Garuda sepenuhnya percaya bahwa KPK akan melakukan hal-hal yang sepantasnya. Garuda akan bersikap kooperatif dalam proses penyelidikan oleh KPK.
"Manajemen Garuda Indonesia juga akan melakukan investigasi internal serta koordinasi dengan pihak Rolls-Royce dan Serious Fraud Office (SFO) di Inggris agar kami tahu yang sebenarnya terjadi saat ini," ucapnya.
Hingga saat ini, penyidik KPK telah menggeledah beberapa lokasi di wilayah Jakarta Selatan. Penguatan bukti dugaan korupsi Emirsyah juga terkuak dari pengakuan Rolls-Royce.
Perusahaan penyedia mesin itu mengakui telah menyuap USD2,25 juta serta satu unit mobil mewah Rolls-Royce Silver Spirit kepada oknum tertentu untuk memuluskan kontrak penyediaan mesin Trent 700 untuk Garuda Indonesia. Perusahaan penyedia mesin itu menyatakan permintaan maaf dalam sidang di pengadilan London, Selasa 17 Januari waktu setempat.
Rolls-Royce juga kedapatan menyuap perusahaan saingannya untuk mengamankan kontrak tersebut. Fakta itu terkuak dari temuan Serious Fraud Office (SFO), Lembaga Antirasuah Inggris.
medcom.id, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan 11 pesawat Airbus A330-300 pada 2012. Nilai suap mencapai 1,2 juta euro dan USD180 ribu atau senilai Rp20 miliar.
"Apa yang sedang berlangsung saat ini adalah suatu tindakan perseorangan, bukan korporasi. Prosesnya, kami mengendepankan transparasi," kata VP Corporate Communications PT Garuda Indonesia Benny S. Butarbutar, Kamis (19/1/2017).
Benny mengatakan, Garuda sepenuhnya percaya bahwa KPK akan melakukan hal-hal yang sepantasnya. Garuda akan bersikap kooperatif dalam proses penyelidikan oleh KPK.
"Manajemen Garuda Indonesia juga akan melakukan investigasi internal serta koordinasi dengan pihak Rolls-Royce dan Serious Fraud Office (SFO) di Inggris agar kami tahu yang sebenarnya terjadi saat ini," ucapnya.
Hingga saat ini, penyidik KPK telah menggeledah beberapa lokasi di wilayah Jakarta Selatan. Penguatan bukti dugaan korupsi Emirsyah juga terkuak dari pengakuan Rolls-Royce.
Perusahaan penyedia mesin itu mengakui telah menyuap USD2,25 juta serta satu unit mobil mewah Rolls-Royce Silver Spirit kepada oknum tertentu untuk memuluskan kontrak penyediaan mesin Trent 700 untuk Garuda Indonesia. Perusahaan penyedia mesin itu menyatakan permintaan maaf dalam sidang di pengadilan London, Selasa 17 Januari waktu setempat.
Rolls-Royce juga kedapatan menyuap perusahaan saingannya untuk mengamankan kontrak tersebut. Fakta itu terkuak dari temuan Serious Fraud Office (SFO), Lembaga Antirasuah Inggris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)