Ketua KPK Firli Bahuri menutup muka saat dicegat wartawan usai diperiksa polisi. (medcom.id)
Ketua KPK Firli Bahuri menutup muka saat dicegat wartawan usai diperiksa polisi. (medcom.id)

Gara-gara Hindari Kejaran Wartawan, Firli Dituding Terima Gratifikasi

Candra Yuri Nuralam • 20 November 2023 12:22
Jakarta: Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menggunakan mobil pinjaman usai diperiksa di Bareskrim Polri dalam kasus pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo. Hal itu dilakukan  guna menghindari kejaran wartawan.
 
"Saya menduga Firli difasilitasi untuk menghindar dari kejaran media. Jadi kucing-kucinga Firli di mabes itu by design. Termasuk soal mobil yang dipakainya," kata peneliti dari Pusat Studi Anti Korupsi (SAKSI) Fakultas Hukum (FH) Universitas Mulawarman (Unmul) Herdiansyah Hamzah kepada Medcom.id, Senin, 20 November 2023.
 
Dia pun mengkritisi penggunaan mobil pinjaman tersebut. Hal itu dinilai sebagai bentuk gratifikasi.

"Kalau mobil itu pihak yang beririsan dengan perkara yang ditangani KPK, itu gratifikasi," ungkap dia.
 
Baca juga: Terjerat Pemerasan, Firli Menolak Mundur

KPK diminta mendalami penerimaan fasilitas mobil tersebut. Sebab, bisa jadi pelanggaran hukum jika ada maksud tertentu.
 
"Kalau mobil itu beririsan dengan tugas dan kewajibannya sebagai ketua KPK, jelas itu tidak patut. Misalnya itu mobil Karyoto, atau orang-orang yang berpekara di KPK, itu jelas bertentangan dengan kewajibannya. Jadi penting untuk dilacak siapa yang memfasilitasi mobil untuk Firli," ujar Herdiansyah.
 
Sebelumnya, Firli Bahuri memberikan penjelasan soal penggunaan mobil berbeda usai diperiksa penyidik Polda Metro Jaya dan Bareskrim Mabes Polri. Kendaraannya diklaim 'menghilang' di parkiran.
 
"Saya sungguh dikagetkan mengapa kendaraan pribadi saya, saya tidak tahu keberadaannya, dan saya melihat, tidak saya temukan kendaraan tersebut," kata Firli di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin, 20 November 2023.
 
Firli mengatakan saat itu dirinya ditunggu komisioner KPK lainnya untuk membahas operasi tangkap tangan (OTT) di Bondowoso. Dia mengeklaim tidak sempat mencari mobil yang digunakannya untuk datang ke Bareskrim Mabes Polri.
 
Menurut Firli, ada orang lain yang menawarkan kendaraan kepadanya. Karena terbutu-buru, ajakan itu diterima olehnya.
 
"Seseorang menyampaikan kepada saya untuk meminjamkan mobil pribadinya kepada saya dan mengantar saya keluar dari tempat," ucap Firli.
 
Firli menyebut tawaran itu diterima karena ada kepentingan kedinasan. Ketua KPK itu menyebut dirinya tidak boleh menunda kepastian hukum atas pihak-pihak yang terjaring OTT di Bondowoso.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan