Jakarta: Puluhan orang meninggal akibat mengonsumsi miras oplosan, beberapa hari belakangan. Pengonsumsi bahkan mencampurkan minuman dengan spiritus dan autan tanpa tahu efeknya.
Karopenmas Mabes Polri M. Iqbal mengatakan pengonsumsi bahan meminum mras mengandung bahan berbahaya metanol. Pihaknya masih menyelidiki kasus yang memakan 82 korban itu.
"Lagi didalami oleh Polda Metro Jaya dapat dari mana (metanol)," ujar Iqbal di Polres Jakarta Selatan, Rabu, 11 April 2018.
Iqbal mengungkap miras oplosan dengan racikan metanol dan spiritus merupakan metode baru. Jumlah korban yang terungkap pun terhitung sangat banyak.
"Pasti ada korban miras oplosan lain. Saya barusan jadi Kapolrestabes Surabaya, beberapa kali (ada korban) mati. Tapi kebetulan saja di Jakarta dan Jawa Barat luar biasa, 31 dan 51 meninggal dunia dalam dua minggu terakhir," tutur Iqbal.
Iqbal memaparkan kepolisian akan menuntaskan kasus tersebut melalui investigasi sesuai arahan Wakapolri Komjen Syafruddin. Investigasi dilakukan untuk mengetahui pendistribusian bahan kimia yang didapatkan para pelaku.
"Dia dapat dari mana, apakah ada kecurangan dalam memberikan metanol tersebut. Ini bahasanya Pak Kapolri itu wake up call bagi semua komponen masyarakat, departemen terkait, agar miras oplosan ini berhenti sampai sini," tegas dia.
Jakarta: Puluhan orang meninggal akibat mengonsumsi miras oplosan, beberapa hari belakangan. Pengonsumsi bahkan mencampurkan minuman dengan spiritus dan autan tanpa tahu efeknya.
Karopenmas Mabes Polri M. Iqbal mengatakan pengonsumsi bahan meminum mras mengandung bahan berbahaya metanol. Pihaknya masih menyelidiki kasus yang memakan 82 korban itu.
"Lagi didalami oleh Polda Metro Jaya dapat dari mana (metanol)," ujar Iqbal di Polres Jakarta Selatan, Rabu, 11 April 2018.
Iqbal mengungkap miras oplosan dengan racikan metanol dan spiritus merupakan metode baru. Jumlah korban yang terungkap pun terhitung sangat banyak.
"Pasti ada korban miras oplosan lain. Saya barusan jadi Kapolrestabes Surabaya, beberapa kali (ada korban) mati. Tapi kebetulan saja di Jakarta dan Jawa Barat luar biasa, 31 dan 51 meninggal dunia dalam dua minggu terakhir," tutur Iqbal.
Iqbal memaparkan kepolisian akan menuntaskan kasus tersebut melalui investigasi sesuai arahan Wakapolri Komjen Syafruddin. Investigasi dilakukan untuk mengetahui pendistribusian bahan kimia yang didapatkan para pelaku.
"Dia dapat dari mana, apakah ada kecurangan dalam memberikan metanol tersebut. Ini bahasanya Pak Kapolri itu wake up call bagi semua komponen masyarakat, departemen terkait, agar miras oplosan ini berhenti sampai sini," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)