Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Pol Krishna Murti menjelaskan Anton Gobay sengaja membeli sejumlah senpi untuk dikirim ke Papua melalui jalur laut.
"Dari hasil penyelidikan sementara memang yang bersangkutan berusaha untuk membeli senjata itu untuk nantinya dikirimkan ke Papua lewat jalur laut," ujar Irjen Pol Krishna Murti, dikutip dari Metro Pagi Primetime, Metro TV, Jumat, 27 Januari 2023.
Ia menyampaikan, proses hukum Anton Gobay akan diadili oleh pihak otoritas di Filipina."Yang bersangkutan sekarang dalam proses sidang oleh otoritas Filipina," katanya.
Dirinya menjelaskan, pihaknya menghormati proses hukum terhadap Anton Gobay yang berjalan di Filipina saat ini dan kerja sama dengan otoritas Filipina ini bukan yang pertama kali dilakukan.
"Ini bukan kali pertama kita bekerja sama dengan Filipina, yang kedua yang ditangkap oleh Filipina dengan informasi yang kita berikan, termasuk kasus yang di Minahasa Utara. Oleh karena itu, karena yang bersangkutan melakukan kejahatan di luar negeri, kami menghormati sekali atas aturan yang ada di Filipina," katanya.
Sebelumnya, Anton Gobay ditangkap oleh pihak Kepolisian Filipina terkait kepemilikan senpi laras panjang ilegal pada Sabtu, 7 Januari 2023. Pilot Indonesia yang bekerja di Filipina itu ditangkap bersama dua warga lokal di Provinsi Sarangani, Filipina.
Dalam penangkapan tersebut Polisi Filipina turut menyita barang bukti berupa senjata api laras panjang. Diantaranya 10 unit Colt AR-15, sebuah Para Riffle 9mm, 20 buah magasine, dan 10 buah senjata yang belum dirakit.
Anton diketahui membeli 10 senjata laras panjang jenis M4 kaliber 5,56 mm tanpa amunisi senilai 50 ribu Peso dan dua pucuk senjata api laras pendek jenis Ingram dengan kaliber 9 mm senilai 45 ribu Peso, tanpa amunisi. Senjata ilegal itu dibeli dari seseorang yang tak disebutkan identitasnya di wilayah Danao City, Provinsi Cebu, Filipina.
Pembelian itu dilakukan untuk bisnis jual beli senpi di Papua. Anton melihat prospek bisnis jual beli senpi di Bumi Cendrawasih meyakinkan. Dia hendak menjual kepada siapapun dengan harga tinggi. Termasuk ke kelompok kriminal bersenjata (KKB).
(Sri Dewi Larasati).
"Dari hasil penyelidikan sementara memang yang bersangkutan berusaha untuk membeli senjata itu untuk nantinya dikirimkan ke Papua lewat jalur laut," ujar Irjen Pol Krishna Murti, dikutip dari Metro Pagi Primetime, Metro TV, Jumat, 27 Januari 2023.
Ia menyampaikan, proses hukum Anton Gobay akan diadili oleh pihak otoritas di Filipina."Yang bersangkutan sekarang dalam proses sidang oleh otoritas Filipina," katanya.
Dirinya menjelaskan, pihaknya menghormati proses hukum terhadap Anton Gobay yang berjalan di Filipina saat ini dan kerja sama dengan otoritas Filipina ini bukan yang pertama kali dilakukan.
"Ini bukan kali pertama kita bekerja sama dengan Filipina, yang kedua yang ditangkap oleh Filipina dengan informasi yang kita berikan, termasuk kasus yang di Minahasa Utara. Oleh karena itu, karena yang bersangkutan melakukan kejahatan di luar negeri, kami menghormati sekali atas aturan yang ada di Filipina," katanya.
Baca: Anton Gobay Mengaku Pendukung Organisasi Papua Merdeka |
Sebelumnya, Anton Gobay ditangkap oleh pihak Kepolisian Filipina terkait kepemilikan senpi laras panjang ilegal pada Sabtu, 7 Januari 2023. Pilot Indonesia yang bekerja di Filipina itu ditangkap bersama dua warga lokal di Provinsi Sarangani, Filipina.
Dalam penangkapan tersebut Polisi Filipina turut menyita barang bukti berupa senjata api laras panjang. Diantaranya 10 unit Colt AR-15, sebuah Para Riffle 9mm, 20 buah magasine, dan 10 buah senjata yang belum dirakit.
Anton diketahui membeli 10 senjata laras panjang jenis M4 kaliber 5,56 mm tanpa amunisi senilai 50 ribu Peso dan dua pucuk senjata api laras pendek jenis Ingram dengan kaliber 9 mm senilai 45 ribu Peso, tanpa amunisi. Senjata ilegal itu dibeli dari seseorang yang tak disebutkan identitasnya di wilayah Danao City, Provinsi Cebu, Filipina.
Pembelian itu dilakukan untuk bisnis jual beli senpi di Papua. Anton melihat prospek bisnis jual beli senpi di Bumi Cendrawasih meyakinkan. Dia hendak menjual kepada siapapun dengan harga tinggi. Termasuk ke kelompok kriminal bersenjata (KKB).
(Sri Dewi Larasati).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News