Jakarta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membeberkan sejumlah barang bukti yang dihilangkan terkait kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau J. Upaya ini dilakukan untuk mengaburkan fakta-fakta yang ada.
"Adanya upaya penghilangan barang bukti (berupa) handphone oleh kepolisian, jadi handphone diganti (dan) dihilangkan," ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam di Gedung Komnas HAM, Jakarta Pusat, Kamis, 1 September 2022.
Anam menerangkan terdapat percakapan antara para pelaku pembunuhan melalui aplikasi pesan singkat yang telah dihapus. Percakapan pelaku terpantau terakhir pada 10 Juli 2022.
Anam juga menyebut beberapa foto di tempat kejadian perkara (TKP) juga dihilangkan. Namun, pihaknya berhasil mendapatkan salinan foto terkait pembunuhan Brigadir J yang berada bagian recycle bin atau tempat sampah pada salah satu handphone yang diselidiki Komnas HAM.
Salah satu foto yang didapat menggambarkan Brigadir J tengah tertelungkup usai ditembak. "Jadi sudah dihapus. Kita tahu bagaimana foto di saat setelah peristiwa, di tanggal yang sama kurang dari satu jam (setelah peristiwa terjadi)," jelas dia.
Selanjutnya, kata Anam, terjadi pengrusakan, pengambilan, dan penghilangan decoder CCTV di TKP dan sekitarnya. Hal ini yang membuat penyelidikan peristiwa pembunuhan ini berjalan lama.
"Kalau ini mau terbuka mau membuat terang peristiwa harus semua video yang ada dikonstruksikan sesuai konstruksi peristiwa, tapi ini dipilih dengan tidak sesuai apa yang terjadi," jelasnya.
Kemudian, Anam menerangkan ada perintah untuk membersihkan TKP. "Ini juga ada misalnya darah bersihkan ini dibersihkan dan dikonsolidasikan," ucap Anam.
Jakarta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (
Komnas HAM) membeberkan sejumlah barang bukti yang dihilangkan terkait kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau J. Upaya ini dilakukan untuk mengaburkan fakta-fakta yang ada.
"Adanya upaya penghilangan barang bukti (berupa) handphone oleh kepolisian, jadi handphone diganti (dan) dihilangkan," ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam di Gedung Komnas HAM, Jakarta Pusat, Kamis, 1 September 2022.
Anam menerangkan terdapat percakapan antara para pelaku pembunuhan melalui aplikasi pesan singkat yang telah dihapus. Percakapan pelaku terpantau terakhir pada 10 Juli 2022.
Anam juga menyebut beberapa foto di tempat kejadian perkara (TKP) juga dihilangkan. Namun, pihaknya berhasil mendapatkan salinan foto terkait
pembunuhan Brigadir J yang berada bagian recycle bin atau tempat sampah pada salah satu handphone yang diselidiki Komnas HAM.
Salah satu foto yang didapat menggambarkan
Brigadir J tengah tertelungkup usai ditembak. "Jadi sudah dihapus. Kita tahu bagaimana foto di saat setelah peristiwa, di tanggal yang sama kurang dari satu jam (setelah peristiwa terjadi)," jelas dia.
Selanjutnya, kata Anam, terjadi pengrusakan, pengambilan, dan penghilangan decoder CCTV di TKP dan sekitarnya. Hal ini yang membuat penyelidikan peristiwa pembunuhan ini berjalan lama.
"Kalau ini mau terbuka mau membuat terang peristiwa harus semua video yang ada dikonstruksikan sesuai konstruksi peristiwa, tapi ini dipilih dengan tidak sesuai apa yang terjadi," jelasnya.
Kemudian, Anam menerangkan ada perintah untuk membersihkan TKP. "Ini juga ada misalnya darah bersihkan ini dibersihkan dan dikonsolidasikan," ucap Anam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)