Ilustrasi tanaman ganja. DOK
Ilustrasi tanaman ganja. DOK

Regulasi Penggunaan Ganja untuk Medis Dinilai Tidak Sulit

Whisnu Mardiansyah • 01 Juli 2022 20:18
Jakarta: Penggunaan ganja untuk kepentingan medis mulai kembali dikaji, usai seorang ibu yang anaknya menderita cerebral palsy membutuhkan minyak ganja. Regulasi penggunaan ganja medis seharusnya tidak sulit. 
 
"Tentu harus jelas, apakah itu penilaian sang ibu atau memang berdasarkan hasil medis tapi pihak dokter tidak berani memberikan karena bertentangan dengan aturan di Indonesia. Ini dulu yang harus jelas, sehingga ada dasarnya," kata Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi di Jakarta, Jumat, 1 Juli 2022. 
 
Menurut Teddy, penggunaan ganja untuk medis tidak masalah jika tidak ada obat lain. Asalkan, kata Teddy, takarannya jelas dan diperuntukkan untuk medis

"Sesuatu yang dianggap berbahaya menjadi tidak berbahaya ketika tepat dalam penggunaannya dan berdasarkan ilmu," jelas Teddy. 
 
Baca: Minyak Biji Ganja Disebut Kaya Nutrisi

Teddy mencontohkan penggunaan morfin untuk medis meskipun masuk kategori narkotika golongan tinggi. Penggunaan morfin dalam dunia kedokteran diizinkan dengan alasan tertentu. 
 
"Tentu dasarnya ada, baik dasar aturan maupun dasar secara medis. Begitupun Ganja, harus memiliki dasarnya juga," ujarnya. 
 
Teddy menambahkan penggunaan narkotika untuk kebutuhan medis bukan hal baru. Sehingga untuk ganja yang tingkat bahayanya lebih rendah dari morfin seharusnya lebih mudah. 
 
"Apalagi berasal dari tumbuhan alami, tentu akan lebih mudah diizinkan untuk medis," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan