Jakarta: Karnu, korban penipuan calon pegawai negeri sipil (CPNS) anak Nia Daniaty, Olivia Nathania, mengaku diiming-imingi anaknya bisa menjadi PNS di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Hal itu disampaikan Karnu usai menjalani pemeriksaan sebagai pelapor.
"Anak dijanjiin jadi CPNS Pemprov DKI," kata Karnu di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 30 September 2021.
Karnu memberikan uang tunai Rp40 juta untuk tawaran itu. Namun, bukan jabatan PNS yang didapat, malah surat keputusan (SK) pengangkatan bodong.
SK itu dipastikan palsu setelah Karnu dan pengacaranya mendatangi Badan Kepegawaian Negara (BKN). Pihak BKN menyatakan tidak pernah mengeluarkan SK tersebut. SK diketahui bodong berdasarkan nomor induk pegawai (NIP).
"Jadi, setelah kami ke BKN saya tanyakan di mana letak ketidaksesuaian, akhirnya kami cek salah satu barcode satu lagi NIP enggak benar. Maka dari BKN menyatakan itu adalah bukan produk BKN," ujar Murtiman.
Baca: Diperiksa Polisi, Korban Beberkan Kronologi Penipuan CPNS Anak Nia Daniaty
Karnu telah menyerahkan nota dinas, SK, dan nomor induk pegawai (NIP) palsu ke penyidik saat pemeriksaan. Sebanyak tiga dokumen itu disita penyidik dalam rangka penyelidikan.
Penipuan CPNS ini dilakukan Olivia bersama suaminya, Rafly N Tilaar atau Raf sejak 2019. Raf merupakan taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (POLTEKIP). Dia saat ini dinas di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS).
Olivia dan Raf menawarkan korban sebagai PNS dengan harga Rp25 juta sampai Rp156 juta. Total kerugian korban mencapai Rp9,7 miliar.
Laporan terhadap anak pelantun Gelas Kaca itu terdaftar dengan nomor : LP/B/4728/IX/SPKT/POLDA METRO JAYA, Tanggal 23 September 2021. Olivia dan suami dipersangkakan Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP dan atau Pasal 263 KUHP.
Jakarta: Karnu, korban
penipuan calon pegawai negeri sipil (CPNS) anak Nia Daniaty, Olivia Nathania, mengaku diiming-imingi anaknya bisa menjadi PNS di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Hal itu disampaikan Karnu usai menjalani
pemeriksaan sebagai pelapor.
"Anak dijanjiin jadi CPNS Pemprov DKI," kata Karnu di
Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 30 September 2021.
Karnu memberikan uang tunai Rp40 juta untuk tawaran itu. Namun, bukan jabatan PNS yang didapat, malah surat keputusan (SK) pengangkatan bodong.
SK itu dipastikan palsu setelah Karnu dan pengacaranya mendatangi Badan Kepegawaian Negara (BKN). Pihak BKN menyatakan tidak pernah mengeluarkan SK tersebut. SK diketahui bodong berdasarkan nomor induk pegawai (NIP).
"Jadi, setelah kami ke BKN saya tanyakan di mana letak ketidaksesuaian, akhirnya kami cek salah satu barcode satu lagi NIP enggak benar. Maka dari BKN menyatakan itu adalah bukan produk BKN," ujar Murtiman.
Baca:
Diperiksa Polisi, Korban Beberkan Kronologi Penipuan CPNS Anak Nia Daniaty
Karnu telah menyerahkan nota dinas, SK, dan nomor induk pegawai (NIP) palsu ke penyidik saat pemeriksaan. Sebanyak tiga dokumen itu disita penyidik dalam rangka penyelidikan.
Penipuan CPNS ini dilakukan Olivia bersama suaminya, Rafly N Tilaar atau Raf sejak 2019. Raf merupakan taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (POLTEKIP). Dia saat ini dinas di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS).
Olivia dan Raf menawarkan korban sebagai PNS dengan harga Rp25 juta sampai Rp156 juta. Total kerugian korban mencapai Rp9,7 miliar.
Laporan terhadap anak pelantun Gelas Kaca itu terdaftar dengan nomor : LP/B/4728/IX/SPKT/POLDA METRO JAYA, Tanggal 23 September 2021. Olivia dan suami dipersangkakan Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP dan atau Pasal 263 KUHP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)
