Komisioner Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai (Foto: Metro TV)
Komisioner Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai (Foto: Metro TV)

Komnas HAM: Diskriminasi Harus Hilang di Hadapan Hukum

Dheri Agriesta • 21 Maret 2015 20:39
medcom.id, Jakarta: Beberapa kasus yang menerpa masyarakat kelas bawah menjadi ironi dalam penerapan hukum di Indonesia, hukum Indonesia dituding runcing ke bawah namun tumpul ke atas. Komisioner Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menyebut seharusnya semua manusia sama di mata hukum, tak boleh ada diskriminasi.
 
"Tentu ini sebuah ironi di negara kita, bahwa hukum belum mencerminkan sebuah keadilan. Penegakan hukum boleh dalam rangka menjaga ketertiban negara, tapi hukum tak boleh dibedakan, diskriminasi harus hilang di hadapan hukum," kata Natalius dalam acara Primetime News Metro TV, Sabtu (21/3/2015).
 
Pigai menyebut ada banyak kasus yang memperlihatkan hukum tak memberikan perlindungan yang baik bagi orang-orang kecil. Seperti kasus yang menimpa nenek Asyani di Situbondo dan hukuman mati yang diperoleh Yusman, anak muda yang diduga berumur di bawah 18 tahun di Nias. Hukum, kata dia, memang harus ditegakkan, demikian juga dengan keadilan.

Hukum seharusnya juga menyentuh orang-orang besar yang memiliki pengaruh. "Nilai keadilan, orang kaya pun dapat proses yang sama, masa rakyat kecil ditekan yang kaya dapat perlindungan, kita lihat dalam beberapa waktu ini, apa perlu saya sebutkan satu per satu?" tegas Pigai.
 
Pigai pun menyayangkan sikap penegak hukum terhadap nenek Asyani. Kata dia, seharusnya cara-cara seperti teguran atau proses kekeluargaan ditempuh sebelum dibawa ke pengadilan. Kepolisian, kata dia, seharusnya bisa menjembatani hal ini.
 
"Ada cara teguran dan kekeluargaan, harusnya pejabat perhutani menegur dahulu, kepolisisan bisa menjembatani, tapi justru diproses lalu diserahkan kepada jaksa, sekarang peradilan. Bukan berarti hukum satu satunya, bahwa bapak ibu penegak hukum ditinggkat awal, juga harus memediasi seseorang yang sudah renta dan sudah tua. Mudah-mudahan hakim memiliki hati nurani," tandas Pigai.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan