Metrotvnews, Jakarta: Ketua KPK Abraham Samad dilaporkan ke Bareskrim Polri. Abraham dituding telah memalsukan dokumen.
Pelapor adalah Feriyani Lim alias Siska. Feriyani belakangan harus berurusan dengan polisi karena dokumen palsu itu.
Haris Septiansyah, kuasa hukum Feriyani, membeberkan kasus pemalsuan yang membelit kliennya. Kejadian terjadi sekitar Februari 2007. Ketika itu, Feriyani mau ke luar negeri dan membutuhkan paspor.
Celakanya, menurut Haris, paspor tak bisa dibikin di Pontianak. Sistem pembuatan paspor di Kota Khatulistiwa belum online.
"Klien kami kemudian diberitahu ada U (Uki-Red.) dan AS (Abraham Samad-Red.) yang bisa membantu membuatkan paspor. Lalu berangkatlah dia ke Makassar," kata Haris di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (2/2/2015).
Singkat cerita Feriyani bertemu U dan AS. Feriyani diminta menyerahkan pas foto dan kartu tanda penduduk, tanpa surat pengantar dari Pontianak sebagai syarat mengajukan pembuatan paspor ke Imigrasi setempat.
Ajaibnya, tambah Haris, begitu Feriyani datang untuk menyerahkan dokumen pendukung, seperti KTP dan KK, paspor sudah jadi. Sudah bisa digunakan.
"Klien kami hanya duduk menyerahkan foto kemudian paspor sudah jadi," kata Haris.
Feriyani mendadak jadi buah bibir setelah foto mirip dirinya tengah bermesraan dengan lelaki mirip Abraham Samad beredar media sosial Twitter. Foto diposting @polisipatung.
Feriyani, sejak 29 Januari 2015, berstatus tersangka. Tapi, bukan untuk kasus foto syur itu. Feriyani justru tersandung kasus pemalsuan dokumen
Menurut Haris, kliennya diadukan sebuah lembaga swadaya masyarakat terkait pemalsuan dokumen. Kasus ini sekarang ditangani Polda Sulawesi Selatan.
Metrotvnews, Jakarta: Ketua KPK Abraham Samad dilaporkan ke Bareskrim Polri. Abraham dituding telah memalsukan dokumen.
Pelapor adalah Feriyani Lim alias Siska. Feriyani belakangan harus berurusan dengan polisi karena dokumen palsu itu.
Haris Septiansyah, kuasa hukum Feriyani, membeberkan kasus pemalsuan yang membelit kliennya. Kejadian terjadi sekitar Februari 2007. Ketika itu, Feriyani mau ke luar negeri dan membutuhkan paspor.
Celakanya, menurut Haris, paspor tak bisa dibikin di Pontianak. Sistem pembuatan paspor di Kota Khatulistiwa belum online.
"Klien kami kemudian diberitahu ada U (Uki-
Red.) dan AS (Abraham Samad-
Red.) yang bisa membantu membuatkan paspor. Lalu berangkatlah dia ke Makassar," kata Haris di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (2/2/2015).
Singkat cerita Feriyani bertemu U dan AS. Feriyani diminta menyerahkan pas foto dan kartu tanda penduduk, tanpa surat pengantar dari Pontianak sebagai syarat mengajukan pembuatan paspor ke Imigrasi setempat.
Ajaibnya, tambah Haris, begitu Feriyani datang untuk menyerahkan dokumen pendukung, seperti KTP dan KK, paspor sudah jadi. Sudah bisa digunakan.
"Klien kami hanya duduk menyerahkan foto kemudian paspor sudah jadi," kata Haris.
Feriyani mendadak jadi buah bibir setelah foto mirip dirinya tengah bermesraan dengan lelaki mirip Abraham Samad beredar media sosial
Twitter. Foto diposting
@polisipatung.
Feriyani, sejak 29 Januari 2015, berstatus tersangka. Tapi, bukan untuk kasus foto syur itu. Feriyani justru tersandung kasus pemalsuan dokumen
Menurut Haris, kliennya diadukan sebuah lembaga swadaya masyarakat terkait pemalsuan dokumen. Kasus ini sekarang ditangani Polda Sulawesi Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)