medcom.id, Jakarta: Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Diah Anggraini mengaku mendapat duit USD300 ribu dari Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Irman. Diah menyebut uang itu terkait proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasiskan elektronik (KTP-el).
Hal ini terungkap dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Diah yang dibacakan Hakim Ketua John Hasalan Butarbutar. Dalam BAP Diah mengaku Irman bakal membagi duit.
"Dia mengatakan ada tujuh, tiga buat beliau, tiga kami (Diah), satu Giarto (Sugiharto, PPK proyek KTP-el)," beber Diah di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis 16 Maret 2017.
Diah mengaku, usai pemyampaian itu, seorang staf yang diutus Irman datang ke rumahnya. Staf itu membawa uang. "USD300 ribu," aku Diah.
Diah mengaku awalnya tidak tahu uang yang diberikan itu terkait apa. Diah juga tidak pernah menanyakan hal tersebut kepada Irman.
Diah mengaku baru tahu uang itu terkait KTP-el saat kasus korupsi proyek ini terbongkar di KPK. "Saat pemeriksaan KPK ditanyakan USD300 yang memberikan pada kami dijelaskan terima dari KTP-el. Itu baru tahu," beber Diah.
Awalnya, kata Diah, uang itu akan dikembalikan pada Irman setelah diterima. Tapi, Irman menolak.
"Katanya kalau ibu balikin sama saja bunuh diri. Saya sampai ditembak matipun enggak mau ngaku terima uang," kata Diah menirukan Irman saat itu.
medcom.id, Jakarta: Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Diah Anggraini mengaku mendapat duit USD300 ribu dari Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Irman. Diah menyebut uang itu terkait proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasiskan elektronik (KTP-el).
Hal ini terungkap dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Diah yang dibacakan Hakim Ketua John Hasalan Butarbutar. Dalam BAP Diah mengaku Irman bakal membagi duit.
"Dia mengatakan ada tujuh, tiga buat beliau, tiga kami (Diah), satu Giarto (Sugiharto, PPK proyek KTP-el)," beber Diah di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis 16 Maret 2017.
Diah mengaku, usai pemyampaian itu, seorang staf yang diutus Irman datang ke rumahnya. Staf itu membawa uang. "USD300 ribu," aku Diah.
Diah mengaku awalnya tidak tahu uang yang diberikan itu terkait apa. Diah juga tidak pernah menanyakan hal tersebut kepada Irman.
Diah mengaku baru tahu uang itu terkait KTP-el saat kasus korupsi proyek ini terbongkar di KPK. "Saat pemeriksaan KPK ditanyakan USD300 yang memberikan pada kami dijelaskan terima dari KTP-el. Itu baru tahu," beber Diah.
Awalnya, kata Diah, uang itu akan dikembalikan pada Irman setelah diterima. Tapi, Irman menolak.
"Katanya kalau ibu balikin sama saja bunuh diri. Saya sampai ditembak matipun enggak mau ngaku terima uang," kata Diah menirukan Irman saat itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)