medcom.id, Jakarta: Suvenir pernikahan anak Sekretaris Jenderal Mahkamah Agung Nurhadi berupa iPod berbuntut panjang. Terlebih setelah MA sepakat tidak mengembalikan suvenir tersebut dengan alasan menjaga kehormatan kelembagaan.
Alhasil, sejumlah kalangan meminta Nurhadi untuk memberi penjelasan agar kasus iPod ini jelas dan transparan, sehingga tak ada tudingan negatif terhadapnya dan MA.
Salah satu desakan itu berasal dari mantan Jaksa Agung Pidana Umum, Prasetyo. Dia mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mentelusuri lebih lanjut tentang pemberian suvenir ini.
“Jika pemberian ini ada hubungannya dengan kedudukan dan jabatan serta ada tujuan yang ada hubungannya dalam pekerjaan. KPK harus segera bekerja,” ucapnya.
Menurut dia, ada tidaknya unsur gratifikasi tergantung pada penelusuran ini. “Jika yang menerima suvenir ini pejabat negara, mereka mempunyai hak selama sebulan untuk mengembalikan souvenir ini jika nanti terbukti gratifikasi atau tidak. Saya sih melihatnya ada kesan seperti sedekahnya orang kaya, kita lihat nanti apakah penelusuran berujung ke mana. Kecurigaan itu wajar, apalagi dengan status beliau ini sebagai pejabat negara,” ucap caleg Partai NasDem untuk DPR dari Dapil Jawa Tengah II tersebut.
Sementara itu, praktisi hukum, Wawan Iriawan menangkap kesan Nurhadi ingin memamerkan kekayaannya kepada khalayak. “Ada kesan ingin pamer, dan disinyalisasi iPod ini juga merupakan pemberian seseorang kepada Nurhadi. Banyak kepentingan yang bermain di sini,” singkat caleg DPR Partai NasDem dari Dapil Banten III.
Ketua divisi hukum Indonesian Corruption Watch, Emerson Yuntho, mendesak untuk para undangan yang menerima suvenir iPod ini untuk mengembalikan barang tersebut kepada empunya acara atau KPK.
“iPod ini sudah bisa tergolong gratifikasi dan penyelenggara negara dilarang menerima hal tersebut,” ucap Emerson.
Emerson juga menambahkan bahwa Nurhadi ini memang sejak menjadi Sekjen MA terkenal dengan gaya hidupnya yang berfoya-foya. “Pemberian iPod tersebut sudah menunjukan bahwa Sekjen MA memiliki gaya hidup mewah. Bukan Nurhadi saja yang tercoreng, MA juga tercoreng dengan kondisi ini,” ucapnya.
medcom.id, Jakarta: Suvenir pernikahan anak Sekretaris Jenderal Mahkamah Agung Nurhadi berupa iPod berbuntut panjang. Terlebih setelah MA sepakat tidak mengembalikan suvenir tersebut dengan alasan menjaga kehormatan kelembagaan.
Alhasil, sejumlah kalangan meminta Nurhadi untuk memberi penjelasan agar kasus iPod ini jelas dan transparan, sehingga tak ada tudingan negatif terhadapnya dan MA.
Salah satu desakan itu berasal dari mantan Jaksa Agung Pidana Umum, Prasetyo. Dia mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mentelusuri lebih lanjut tentang pemberian suvenir ini.
“Jika pemberian ini ada hubungannya dengan kedudukan dan jabatan serta ada tujuan yang ada hubungannya dalam pekerjaan. KPK harus segera bekerja,” ucapnya.
Menurut dia, ada tidaknya unsur gratifikasi tergantung pada penelusuran ini. “Jika yang menerima suvenir ini pejabat negara, mereka mempunyai hak selama sebulan untuk mengembalikan souvenir ini jika nanti terbukti gratifikasi atau tidak. Saya sih melihatnya ada kesan seperti sedekahnya orang kaya, kita lihat nanti apakah penelusuran berujung ke mana. Kecurigaan itu wajar, apalagi dengan status beliau ini sebagai pejabat negara,” ucap caleg Partai NasDem untuk DPR dari Dapil Jawa Tengah II tersebut.
Sementara itu, praktisi hukum, Wawan Iriawan menangkap kesan Nurhadi ingin memamerkan kekayaannya kepada khalayak. “Ada kesan ingin pamer, dan disinyalisasi iPod ini juga merupakan pemberian seseorang kepada Nurhadi. Banyak kepentingan yang bermain di sini,” singkat caleg DPR Partai NasDem dari Dapil Banten III.
Ketua divisi hukum Indonesian Corruption Watch, Emerson Yuntho, mendesak untuk para undangan yang menerima suvenir iPod ini untuk mengembalikan barang tersebut kepada empunya acara atau KPK.
“iPod ini sudah bisa tergolong gratifikasi dan penyelenggara negara dilarang menerima hal tersebut,” ucap Emerson.
Emerson juga menambahkan bahwa Nurhadi ini memang sejak menjadi Sekjen MA terkenal dengan gaya hidupnya yang berfoya-foya. “Pemberian iPod tersebut sudah menunjukan bahwa Sekjen MA memiliki gaya hidup mewah. Bukan Nurhadi saja yang tercoreng, MA juga tercoreng dengan kondisi ini,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(BOB)