KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto/ANT/Ade P. Marboen
KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto/ANT/Ade P. Marboen

Presiden Yakin Hadi Mampu Membuat TNI Lebih Profesional

Achmad Zulfikar Fazli • 04 Desember 2017 17:01
Jakarta: Pengajuan nama Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon panglima TNI bukan tanpa pertimbangan. Presiden Joko Widodo yakin Hadi mampu mengemban amanah.
 
"Saya meyakini beliau memiliki kemampuan dan kepemimpinan yang kuat dan bisa membawa TNI ke arah yang lebih profesional. Sesuai jati dirinya, yaitu sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional," ujar Jokowi usai peresmian Jalan Tol Soreang-Pasir Koja di Soreang, Kabupaten Bandung, Senin, 4 Desember 2017.
 
Surat rekomendasi dari Presiden sudah di meja pimpinan DPR. Bila lolos fit and proper test serta disetujui Komisi I, mantan Sekretaris Militer Presiden Jokowi bakal menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang pensiun Maret 2018.

Jokowi menyerahkan seluruh proses itu kepada lembaga legislatif. "Kita harus mengajukan ke DPR terlebih dahulu, mekanisme itu yang kita ikuti. Kita mengajukan KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai panglima TNI ke DPR untuk mendapatkan persetujuan," ucap bekas Gubernur DKI Jakarta itu.
 
Baca: Mengintip Profil Calon Tunggal Panglima TNI Pilihan Jokowi
 
Hadi merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986. Ia mengawali kariernya di Skuadron Udara 4 yang bermarkas di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur.
 
Skuadron Udara 4 bertugas mengoperasikan pesawat angkut ringan untuk Operasi Dukungan Udara, SAR terbatas, dan kursus penerbang pesawat angkut. Hadi kebagian menjadi pilot pesawat angkut Cassa.
 
Karier Hadi meningkat pada 1993. Dia diangkat menjadi Kepala Seksi Latihan Skuadron Udara 4 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh. Tiga tahun berselang, Hadi memimpin pesawat angkut berat sebagai Komandan Flight Ops "A" Flightlat Skuadron Udara 32 Wing Udara 2 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh.
 
Pada 1997, Hadi memimpin pendidikan penerbang sebagai Komandan Flight Skuadron Pendidikan 101 Pangkalan Udara Adi Soemarno. Satu tahun kemudian, Hadi menjadi Kepala Seksi Bingadiksis Dispers Lanud Adi Soemarno.
 
Pada 1998, ia menjabat sebagai Komandan Batalyon III Menchandra Akademi TNI. Kemudian, pada 1999, Hadi menjadi Instruktur Penerbangan Lanud Adi Sucipto.
 
Ia dipercaya menjadi Kepala Seksi Keamanan dan Pertahanan Pangkalan Dinas Operasi Lanud Adi Sucipto pada 2000. Setahun kemudian, Hadi menjadi Komandan Satuan Udara Pertanian Komando Operasi Angkatan Udara I.
 
Hadi menjabat sebagai Kepala Departemen Operasi Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara pada 2004. Jabatan Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrachman Saleh diembang pada 2006. Ia juga sempat menjadi Kepala Sub Dinas Administrasi Prajurit Dinas Administrasi Persatuan Angkatan Udara pada 2007.
 
Pada 2010, Hadi menduduki posisi sebagai Komandan Pangkalan Udara Adisumarmo. Selang setahun, dia menjabat tugas di luar TNI AU menjadi Perwira Bantuan I/Rencana Operasi TNI dan Sekretaris Militer Kementerian Sekretaris Negara.
 
Dua tahun setelah itu, Hadi berpangkat Kolonel dan dipercaya menjadi Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional. Ia kemudian dipercaya sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AU 2013-2015. Hadi kemudian menjabat Komandan Lanud Abdulrachman Saleh pada Juli 2015.
 
Hadi juga sempat ditugasi menjadi Sekretariat Militer Presiden Republik Indonesia Presiden Joko Widodo dan pangkatnya naik menjadi Marsekal Muda. Pada November 2016, Hadi dilantik menjadi Irjen Kementerian Pertahanan (2016-2017).
 
Saat ini, Hadi merupakan KSAU. Dia terpilih menggantikan Marsekal Agus Supriatna.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan