Jakarta: Kepolisian mengultimatum Hadi Pranoto untuk menghadiri pemeriksaan di Polda Metro, sebelum dijemput paksa. Ultimatum itu disebut telah membuat onar.
"Nah, ini Kabid Humas (Kombes Yusri Yunus) masa dengan bilang mau tangkap paksa panggilan ketiga ini itu segala macam. Ini jadi onarnya, bukan gara-gara nonton atau melihat tayangan dari video yang dibuat Anji, malah gara-gara pemberitaan ini kan," kata Kuasa Hukum Hadi, Tonin Singarimbun di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 8 September 2020.
Tonin menduga ada pihak yang ingin membesar-besarkan kasus. Padahal, kata dia, Hadi Pranoto hanya melakukan kegiatan sosial di bidang kesehatan.
"Satu rupiah pun Mas Hadi tidak pernah menikmati hasil dari herbal itu, jangan tanya dari mana Mas Hadi bisa mendanai ini, pokoknya tidak menikmati, ya dia kasih saja, bisa tanya lah, tanya saja," ujar Tonin.
Baca: Hadi Pranoto Dicecar 48 Pertanyaan
Ultimatum itu disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, pada Senin, 7 September 2020. Pasalnya, penyidik telah dua kali mengagendakan pemeriksaan terhadap Hadi.
"Karena di dalam aturan pemanggilan ketiga adalah surat izin membawa," tegas Yusri, Senin, 7 September 2020 di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
Hadi telah diperiksa penyidik siang tadi. Dia dicecar 48 pertanyaan seputar pembuatan obat herbal yang diklaim meningkatkan antibodi untuk mencegah penularan covid-19 di YouTube Erdian Aji Prihartanto alias Anji.
Konten YouTube Anji menuai polemik. Pendapat Hadi ditentang akademisi, ilmuwan, ikatan dokter Indonesia (IDI), Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, influencer, hingga masyarakat luas.
Keduanya disangkakan melanggar Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) juncto Pasal 45a Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 dan atau Pasal 14 dan Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
Jakarta: Kepolisian mengultimatum
Hadi Pranoto untuk menghadiri pemeriksaan di Polda Metro, sebelum dijemput paksa. Ultimatum itu disebut telah membuat onar.
"Nah, ini Kabid Humas (Kombes Yusri Yunus) masa dengan bilang mau tangkap paksa panggilan ketiga ini itu segala macam. Ini jadi onarnya, bukan gara-gara nonton atau melihat tayangan dari video yang dibuat Anji, malah gara-gara pemberitaan ini kan," kata Kuasa Hukum Hadi, Tonin Singarimbun di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 8 September 2020.
Tonin menduga ada pihak yang ingin membesar-besarkan kasus. Padahal, kata dia, Hadi Pranoto hanya melakukan kegiatan sosial di bidang kesehatan.
"Satu rupiah pun Mas Hadi tidak pernah menikmati hasil dari herbal itu, jangan tanya dari mana Mas Hadi bisa mendanai ini, pokoknya tidak menikmati, ya dia kasih saja, bisa tanya lah, tanya saja," ujar Tonin.
Baca: Hadi Pranoto Dicecar 48 Pertanyaan
Ultimatum itu disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, pada Senin, 7 September 2020. Pasalnya, penyidik telah dua kali mengagendakan pemeriksaan terhadap Hadi.
