Jakarta: Polisi mengeklaim situasi di wilayah Manokwari Selatan, Papua Barat, kondusif pascaamukan massa pada Kamis siang, 16 Desember 2021. Kerusuhan terjadi atas reaksi masyarakat yang mengaitkan kematian kepala kampung setempat akibat vaksinasi.
"Situasi kondisi saat ini sudah kondusif," kata Kabid Humas Polda Papua Barat, Adam Erwindi, saat dikonfirmasi.
Dalam kericuhan tersebut, masyarakat sempat memblokade jalan Trans Manokwari-Bintuni di Kampung Sabri. Adam menyebut pemalangan jalan telah dibuka dan kumpulan masyarakat telah bubar.
Menurut dia, kepolisian telah melakukan pengamanan dan berkomunikasi dengan masyarakat setempat. Mediasi juga dilakukan dengan melibatkan pemerintah daerah.
Mediasi itu dihadiri kepala daerah, Kapolres Manokwari, Kepala Suku Adat, dan pihak keluarga lain. Dalam mediasi itu, diserahkan uang duka senilai Rp300 juta dari tuntutan massa Rp2,5 miliar.
"Kegiatan mediasi ditutup dengan penyerahan uang duka Rp300 juta," ungkap Adam.
Adam meminta masyarakat menyerahkan permasalahan tersebut ke pihak kepolisian. Ia tak ingin massa terprovokasi lantaran situasi sudah kondusif.
Dalam kerusuhan, sejumlah gedung pemerintahan dirusak massa. Antara lain kantor Bupati, Polsek Ransiki, dan Puskesmas Ransiki. Sejumlah peralatan video conference di lokasi pendopo tempat vaksinasi dan kaca kantor juga rusak.
"Sejumlah mobil dan motor polisi yang berada di lokasi juga rusak," kata Adam.
Baca: Kapolda Papua Sebut Banyak Asrama Jadi Pergerakan Melawan Negara
Adam memberikan video kericuhan yang terjadi siang tadi. Dalam video tampak puluhan warga menutup ruas jalan dengan menggunakan pohon-pohon di sekitar. Massa juga membawa senjata tajam dan panah.
Jakarta:
Polisi mengeklaim situasi di wilayah
Manokwari Selatan, Papua Barat, kondusif pascaamukan massa pada Kamis siang, 16 Desember 2021. Kerusuhan terjadi atas reaksi masyarakat yang mengaitkan kematian kepala kampung setempat akibat
vaksinasi.
"Situasi kondisi saat ini sudah kondusif," kata Kabid Humas Polda Papua Barat, Adam Erwindi, saat dikonfirmasi.
Dalam kericuhan tersebut, masyarakat sempat memblokade jalan Trans Manokwari-Bintuni di Kampung Sabri. Adam menyebut pemalangan jalan telah dibuka dan kumpulan masyarakat telah bubar.
Menurut dia, kepolisian telah melakukan pengamanan dan berkomunikasi dengan masyarakat setempat. Mediasi juga dilakukan dengan melibatkan pemerintah daerah.
Mediasi itu dihadiri kepala daerah, Kapolres Manokwari, Kepala Suku Adat, dan pihak keluarga lain. Dalam mediasi itu, diserahkan uang duka senilai Rp300 juta dari tuntutan massa Rp2,5 miliar.
"Kegiatan mediasi ditutup dengan penyerahan uang duka Rp300 juta," ungkap Adam.
Adam meminta masyarakat menyerahkan permasalahan tersebut ke pihak kepolisian. Ia tak ingin massa terprovokasi lantaran situasi sudah kondusif.
Dalam kerusuhan, sejumlah gedung pemerintahan dirusak massa. Antara lain kantor Bupati, Polsek Ransiki, dan Puskesmas Ransiki. Sejumlah peralatan video conference di lokasi pendopo tempat vaksinasi dan kaca kantor juga rusak.
"Sejumlah mobil dan motor polisi yang berada di lokasi juga rusak," kata Adam.
Baca:
Kapolda Papua Sebut Banyak Asrama Jadi Pergerakan Melawan Negara
Adam memberikan video kericuhan yang terjadi siang tadi. Dalam video tampak puluhan warga menutup ruas jalan dengan menggunakan pohon-pohon di sekitar. Massa juga membawa senjata tajam dan panah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)