Jakarta: Zakiah Aini, terduga teroris penyerang Markas Besar (Mabes) Polri diketahui sering ganti nomor telepon. Hal itu diungkapkan Kusdi, Ketua RT tempat tinggalnya di Ciracas, Jakarta Timur.
Menurutnya, Zakiah sangat sulit dihubungi. Bahkan, pihak keluarganya pun sampai tidak mengetahui nomor teleponnya.
"Keluarganya sendiri itu engga ada (nomor telepon Zakiah). Nomor HP Zakiah ini gonta-ganti. Ke keluarganya, kakaknya nanya enggak ada," ungkap Kusdi kepada awak media, Kamis 1 April 2021.
Tak hanya itu, Kusdi juga mengatakan jika pelaku merupakan sosok yang tertutup. Dia jarang berinteraksi dengan warga sekitar dan lebih sering berada di dalam rumah.
"Saya dan tetangga enggak pernah lihat. Tertutup lah, dia tertutup," lanjut penuturan Kusdi.
Sementara, pihak kepolisian masih mendami kasus tersebut melalui Densus Antiteror 88. Pelaku pun sempat meninggalkan surat wasiat dan pamit kepada keluarganya sebelum melancarkan aks teror.
"Kita temukan saat penggeledahan dirumahnya surat wasiat, dan ada kata-kata di WA grup keluarga bahwa yang bersangkutan pamit," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, kemarin.
Aksi teror yang dilakukan Zakiah di Mabes Polri terjadi Selasa 31 Maret 2021. Dia melancarkan aksi teror seorang diri dengan diduga membawa senjata yang ditodongkan ke petugas.
Pelaku tewas setelah dilumpuhkan dengan ditembak di area dada. Jenazah pelaku telah dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, Kamis 1 April 2021.
Jakarta: Zakiah Aini, terduga teroris penyerang Markas Besar (Mabes) Polri diketahui sering ganti nomor telepon. Hal itu diungkapkan Kusdi, Ketua RT tempat tinggalnya di Ciracas, Jakarta Timur.
Menurutnya, Zakiah sangat sulit dihubungi. Bahkan, pihak keluarganya pun sampai tidak mengetahui nomor teleponnya.
"Keluarganya sendiri itu engga ada (nomor telepon Zakiah). Nomor HP Zakiah ini gonta-ganti. Ke keluarganya, kakaknya nanya enggak ada," ungkap Kusdi kepada awak media, Kamis 1 April 2021.
Tak hanya itu, Kusdi juga mengatakan jika pelaku merupakan sosok yang tertutup. Dia jarang berinteraksi dengan warga sekitar dan lebih sering berada di dalam rumah.
"Saya dan tetangga enggak pernah lihat. Tertutup lah, dia tertutup," lanjut penuturan Kusdi.
Sementara, pihak kepolisian masih mendami kasus tersebut melalui Densus Antiteror 88. Pelaku pun sempat meninggalkan surat wasiat dan pamit kepada keluarganya sebelum melancarkan aks teror.
"Kita temukan saat penggeledahan dirumahnya surat wasiat, dan ada kata-kata di WA grup keluarga bahwa yang bersangkutan pamit," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, kemarin.
Aksi teror yang dilakukan Zakiah di Mabes Polri terjadi Selasa 31 Maret 2021. Dia melancarkan aksi teror seorang diri dengan diduga membawa senjata yang ditodongkan ke petugas.
Pelaku tewas setelah dilumpuhkan dengan ditembak di area dada. Jenazah pelaku telah dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, Kamis 1 April 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ACF)