"Karena sistem kepercayaan yang ditanam di lembaga pendidikan merasuk langsung ke jantung pola pikir masyarakat," kata pengamat intelijen dari Universitas Indonesia Ridlwan Habib kepada Medcom.id, Kamis, 9 April 2019.
Menurut Ridlwan, sikap seseorang bisa berubah jika terus ditanami paham khilafah. Apalagi, pemahaman itu sudah diberikan sejak pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), dan sekolah dasar (SD).
"Misalnya menganggap Pancasila haram, membahayakan Islam. Kalau sudah masuk (pengaruhnya), sulit mengubahnya," katanya.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu sebelumnya meminta masyarakat tak terpengaruh paham khilafah. Terlebih, paham itu telah masuk ke ranah pendidikan.
"Ancaman khilafah ini sudah terang-terangan ingin mengganti ideologi Pancasila. Ini datang untuk merusak, sudah berjalan di sekolah dan universitas," kata Ryamizard di gedung A.H Nasution Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Mei 2019.
Ideologi itu digunakan beberapa kelompok yang ingin memecah belah kesatuan Indonesia. Mereka ingin mendirikan negara sendiri dan berpisah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ryamizard menegaskan paham khilafah sangat bertentangan dengan norma yang terkandung dalam Pancasila. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu tak ingin khilafah berkembang di tengah masyarakat.
"Pancasila ini harus dilestarikan. Kita tidak bisa biarkan mindset pelajar nantinya berubah. 20 sampai 30 tahun lagi kalau berjalan seperti itu hancur Indonesia, perang," ujar Ryamizard.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id