Jakarta: IM57+ Institute akan menginvestigasi dan menelusuri rekam jejak para calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Dewan Pengawas. Semua hasil penelusuran akan diserahkan ke panitia seleksi (pansel) untuk menjadi bahan pertimbangan.
"Sekarang kita baru bicara soal lulus tahap seleksi adminintrasi tahap selamlnjutnya adalah rekam jejak. Kami lakukan proses investigasi rekam jejak peserta yang lulus administrasi ini. Nanti kami sampaikan ke publik dan pansel. Ini baru hari pertama," ujar Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2024.
Dia menerangkan proses ini sudah pernah dilakukan pada seleksi capim KPK 2019. Sayangnya, pansel tidak menggubris, sehingga mereka memilih pimpinan yang bermasalah dari rekam jejaknya.
"Pada 2019 sudah pernah kami lakukan tapi upaya kami tidak didengarkan. Kami lakukan skrining administrasi dan rekam jejak," ucap dia.
Dia berharap pansel tidak menerapkan hasil investigasi IM57+ Institute sebagai formalitas. Dengan begitu, pansel tidak mengulangi memilih pemimpin KPK bermasalah dan KPK bisa kembali menjadi harapan publik.
"Jangan sampai nanti proses penyerapan aspirasi masyarakat hanya formalitas saja. Seburuk apa pun informasi yang kami dapatkan jangan sampai terjadi lagi seperti Firli Bahuri," ujar dia.
Jakarta: IM57+ Institute akan menginvestigasi dan menelusuri rekam jejak para calon pimpinan (capim)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Dewan Pengawas. Semua hasil penelusuran akan diserahkan ke
panitia seleksi (pansel) untuk menjadi bahan pertimbangan.
"Sekarang kita baru bicara soal lulus tahap seleksi adminintrasi tahap selamlnjutnya adalah rekam jejak. Kami lakukan proses investigasi rekam jejak peserta yang lulus administrasi ini. Nanti kami sampaikan ke publik dan pansel. Ini baru hari pertama," ujar Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2024.
Dia menerangkan proses ini sudah pernah dilakukan pada seleksi
capim KPK 2019. Sayangnya, pansel tidak menggubris, sehingga mereka memilih pimpinan yang bermasalah dari rekam jejaknya.
"Pada 2019 sudah pernah kami lakukan tapi upaya kami tidak didengarkan. Kami lakukan skrining administrasi dan rekam jejak," ucap dia.
Dia berharap pansel tidak menerapkan hasil investigasi IM57+ Institute sebagai formalitas. Dengan begitu, pansel tidak mengulangi memilih pemimpin KPK bermasalah dan KPK bisa kembali menjadi harapan publik.
"Jangan sampai nanti proses penyerapan aspirasi masyarakat hanya formalitas saja. Seburuk apa pun informasi yang kami dapatkan jangan sampai terjadi lagi seperti Firli Bahuri," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)