medcom.id, Jakarta: Kualitas layanan publik jadi perhatian calon kepala Polri Komjen Tito Karnavian. Bila dipercaya menjadi kapolri, ia berjanji meningkatkan layanan publik di Kepolisian, lebih mudah, dan bebas calo.
Siang ini, Tito mengikuti uji kelayakan dan kepatutan calon kapolri di ruang rapat anggota Komisi III DPR. Ia menyampaikan visi, delapan misi, dan 11 program prioritas.
Visi Tito jika menjadi kapolri adalah terwujudnya Polri yang makin profesional dan terpercaya guna mendukung terciptanya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong royong.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Tito menyusun delapan misi: pertama, melanjutkan reformasi internal Polri. Kedua, mewujudkan organisasi dan postur Polri yang ideal didukung sarana dan prasarana moderen.
Ketiga, mewujudkan pemberdayaan kualitas sumber daya manusia di Polri yang profesional dan kompeten, menjunjung etika dan hak asasi manusia. Keempat, meningkatkan kesejahteraan anggota Polri.
Kelima, meningkatkan kualitas pelayanan prima dan kepercayaan publik. Keenam, memperkuat kemampuan pencegahan kejahatan dan deteksi dini berlandasakan Kepolisian yang proaktif dan polisi yang berorientasi pada penyelesaian akar masalah.
Ketujuh, meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakkat dengan mengikutsertakan publik. Kedelapan, mewujudkan penegakan hukum yang profesional, berkeadilan, menjunjung tinggi hak asasi manusia dan antikorupsi, kolusi, dan nepotisme.
Visi misi tersebut akan diimplementasikan dalam 11 program prioritas. Menurut Tito, 11 program ini akan dilaksanakan seluruh jajaran Polri.
Salah satu program prioritas Tito adalah peningkatan pelayanan publik berbasis teknologi informasi. "Program ini beradasarkan kondisi saat ini, di mana layanan publik sulit diakses, lamban, masih ada calo, dan berbelit-belit," kata Tito, Kamis (23/6/2016).
Kegiatan untuk mewujudkan program ini antara lain layanan cepat bebas calo berbasis teknologi. Ke depan, menurut Tito, pelayanan surat izin mengemudi, pembuatan surat keterangan catatan kepolisian, dan pelayanan hukum bisa secara online.
"Menyederhanakan regulasi publik di loket agar tidak berbelit-belit. Pembenahan call center Polri 110. Menyelesaikan perkara yang lebih mudah dan ringan dengan pendekatan restoratif justice."
medcom.id, Jakarta: Kualitas layanan publik jadi perhatian calon kepala Polri Komjen Tito Karnavian. Bila dipercaya menjadi kapolri, ia berjanji meningkatkan layanan publik di Kepolisian, lebih mudah, dan bebas calo.
Siang ini, Tito mengikuti uji kelayakan dan kepatutan calon kapolri di ruang rapat anggota Komisi III DPR. Ia menyampaikan visi, delapan misi, dan 11 program prioritas.
Visi Tito jika menjadi kapolri adalah terwujudnya Polri yang makin profesional dan terpercaya guna mendukung terciptanya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong royong.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Tito menyusun delapan misi: pertama, melanjutkan reformasi internal Polri. Kedua, mewujudkan organisasi dan postur Polri yang ideal didukung sarana dan prasarana moderen.
Ketiga, mewujudkan pemberdayaan kualitas sumber daya manusia di Polri yang profesional dan kompeten, menjunjung etika dan hak asasi manusia. Keempat, meningkatkan kesejahteraan anggota Polri.
Kelima, meningkatkan kualitas pelayanan prima dan kepercayaan publik. Keenam, memperkuat kemampuan pencegahan kejahatan dan deteksi dini berlandasakan Kepolisian yang proaktif dan polisi yang berorientasi pada penyelesaian akar masalah.
Ketujuh, meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakkat dengan mengikutsertakan publik. Kedelapan, mewujudkan penegakan hukum yang profesional, berkeadilan, menjunjung tinggi hak asasi manusia dan antikorupsi, kolusi, dan nepotisme.
Visi misi tersebut akan diimplementasikan dalam 11 program prioritas. Menurut Tito, 11 program ini akan dilaksanakan seluruh jajaran Polri.
Salah satu program prioritas Tito adalah peningkatan pelayanan publik berbasis teknologi informasi. "Program ini beradasarkan kondisi saat ini, di mana layanan publik sulit diakses, lamban, masih ada calo, dan berbelit-belit," kata Tito, Kamis (23/6/2016).
Kegiatan untuk mewujudkan program ini antara lain layanan cepat bebas calo berbasis teknologi. Ke depan, menurut Tito, pelayanan surat izin mengemudi, pembuatan surat keterangan catatan kepolisian, dan pelayanan hukum bisa secara online.
"Menyederhanakan regulasi publik di loket agar tidak berbelit-belit. Pembenahan call center Polri 110. Menyelesaikan perkara yang lebih mudah dan ringan dengan pendekatan
restoratif justice."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)