Jakarta: Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap teroris Thoriquddin alias Abu Rusdyan (AR) pada Jumat sore, 10 September 2021. Mantan narapidana terorisme (napiter) itu diketahui membentuk majelis kesepuhan bersama teroris lainnya.
"Yang bersangkutan bersama senior-senior dan sesepuh telah menjadi satu kesatuan membentuk majelis kasepuhan. Ini adalah kumpulan senior dan tetap bergabung dengan Amir Wijayanto yang sudah ditangkap," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin, 13 September 2021.
Ramadhan mengatakan, Abu Rusdyan merupakan salah satu anggota Dewan Syuro organisasi teroris Jemaah Islamiyah (JI). Namun, perannya terkait kasus terorisme masih didalami.
Baca: Kimia Farma Benarkan Karyawannya Ditangkap Densus 88
Abu Rusdyan pernah diringkus atas keterlibatan penyembunyian teroris Ali Gufron alias Muklas pada 2004. Ali merupakan tersangka aksi bom malam Natal pada 2000.
"AR sudah menjalani vonis 3,5 tahun. Penangkapan bukan berkaitan dengan tindak pidana terorisme yang telah mendapat vonis, tetapi perbuatan baru setelah yang bersangkutan keluar menjalani hukuman. Apa itu perbuatannya? sementara masih didalami," ujar Ramadhan.
Abu Rusdyan ditangkap di perumahan Griya Syariah 2 Blok G Nomor 05 Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi pukul 15.35 WIB pada Jumat, 10 September 2021. Dia merupakan satu dari tiga teroris yang diringkus pada hari yang sama.
Sebanyak tiga teroris lainnya ialah MEK, S, SH. MEK dan S ditangkap di wilayah Harapan Jaya, Bekasi Utara, Jawa Barat pukul 05.30 dan 06.00 WIB. Sedangkan, SH diringkus di Grogol, Petamburan, Jakarta Barat pukul 08.00 WIB.
S merupakan penggalang dana kelompok Perisai Nusantara Esa, yang merupakan sayap organisasi JI sejak 2018. Dia bekerja di PT Kimia Farma Tbk yang diberhentikan setelah ditangkap Densus. Sementara itu, SH merupakan anggota Dewan Syuro JI.
Jakarta: Tim Detasemen Khusus (
Densus) 88 Antiteror Polri menangkap
teroris Thoriquddin alias Abu Rusdyan (AR) pada Jumat sore, 10 September 2021. Mantan narapidana terorisme (napiter) itu diketahui membentuk majelis kesepuhan bersama teroris lainnya.
"Yang bersangkutan bersama senior-senior dan sesepuh telah menjadi satu kesatuan membentuk majelis kasepuhan. Ini adalah kumpulan senior dan tetap bergabung dengan Amir Wijayanto yang sudah ditangkap," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Rumah Sakit (RS)
Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin, 13 September 2021.
Ramadhan mengatakan, Abu Rusdyan merupakan salah satu anggota Dewan Syuro organisasi teroris Jemaah Islamiyah (JI). Namun, perannya terkait kasus terorisme masih didalami.
Baca:
Kimia Farma Benarkan Karyawannya Ditangkap Densus 88
Abu Rusdyan pernah diringkus atas keterlibatan penyembunyian teroris Ali Gufron alias Muklas pada 2004. Ali merupakan tersangka aksi bom malam Natal pada 2000.
"AR sudah menjalani vonis 3,5 tahun. Penangkapan bukan berkaitan dengan tindak pidana terorisme yang telah mendapat vonis, tetapi perbuatan baru setelah yang bersangkutan keluar menjalani hukuman. Apa itu perbuatannya? sementara masih didalami," ujar Ramadhan.
Abu Rusdyan ditangkap di perumahan Griya Syariah 2 Blok G Nomor 05 Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi pukul 15.35 WIB pada Jumat, 10 September 2021. Dia merupakan satu dari tiga teroris yang diringkus pada hari yang sama.
Sebanyak tiga teroris lainnya ialah MEK, S, SH. MEK dan S ditangkap di wilayah Harapan Jaya, Bekasi Utara, Jawa Barat pukul 05.30 dan 06.00 WIB. Sedangkan, SH diringkus di Grogol, Petamburan, Jakarta Barat pukul 08.00 WIB.
S merupakan penggalang dana kelompok Perisai Nusantara Esa, yang merupakan sayap organisasi JI sejak 2018. Dia bekerja di PT Kimia Farma Tbk yang diberhentikan setelah ditangkap Densus. Sementara itu, SH merupakan anggota Dewan Syuro JI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ADN)
